WAHANANEWS.CO, Jakarta - Penelitian terbaru dari University College London (UCL), Inggris, mengungkapkan bahwa satu batang rokok dapat mengurangi harapan hidup hingga 20 menit.
Studi ini menggunakan data dari British Doctors Study dan Million Women Study sebagai basis analisis.
Baca Juga:
Kemenkeu Tunda Kenaikan Cukai Rokok, YLKI: Risiko Besar bagi Kesehatan Masyarakat
Dilansir dari Euro News, Jumat (10/1/2025), penelitian yang dipublikasikan di jurnal Addiction menunjukkan bahwa dampak merokok terhadap penurunan harapan hidup lebih besar pada perempuan.
Perempuan kehilangan sekitar 22 menit hidup untuk setiap batang rokok, sementara laki-laki kehilangan 17 menit.
Estimasi ini hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan perkiraan tahun 2000 yang diterbitkan di British Medical Journal (BMJ), yang saat itu menyebut satu batang rokok mempersingkat hidup rata-rata 11 menit.
Baca Juga:
YLKI: Konsumen Lebih Aman dengan Kebijakan Kemasan Polos pada Rokok
Namun, data sebelumnya hanya didasarkan pada kelompok laki-laki.
"Angka tersebut tergolong rendah karena analisis kala itu hanya menggunakan data awal dari British Doctors Study yang belum rampung," jelas Lion Shahab, profesor psikologi kesehatan dari UCL yang tidak terlibat langsung dalam penelitian ini.
"Dulu, diperkirakan perokok rata-rata kehilangan 6,5 tahun hidup dibandingkan bukan perokok. Setelah data studi ini dilengkapi, angka tersebut meningkat menjadi 10 tahun untuk laki-laki dan hingga 11 tahun untuk perempuan," tambah Shahab.
Penurunan harapan hidup akibat merokok kini tercatat hampir dua kali lipat lebih besar dari perkiraan sebelumnya, sebagaimana dibuktikan dalam penelitian ini.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau menjadi penyebab utama penyakit dan kematian yang sebenarnya bisa dicegah.
WHO mencatat bahwa tembakau bertanggung jawab atas sekitar 7,2 juta kematian setiap tahun, lebih banyak dibandingkan jumlah kematian gabungan akibat AIDS, malaria, dan tuberkulosis.
Saat ini, diperkirakan ada 1,25 miliar perokok dewasa di seluruh dunia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]