WahanaNews.co, Surabaya - Warga Surabaya, Ali Mahfud (50) melaporkan akun X @pasifisstate ke polisi atas dugaan pelecehan terhadap lambang organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang diplesetkan menjadi 'ulama nambang'.
Sebagai Nahdliyin, ia merasa prihatin ada pihak yang tak bertanggungjawab memplesetkan logo organisasi para ulama.
Baca Juga:
MUI Larang Salam Lintas Agama, Ini Tanggapan PBNU
"Saya merasa prihatin saja sebagai warga Nahdliyin. Merasa prihatin adanya di media sosial, twitter (X) itu ada logo NU yang dipelesetkan menjadi ulama nambang. Itu yang kami sangat prihatin," kata Ali saat dikonfirmasi, melansir CNN Indonesia, Kamis malam (20/6).
Laporannya pun telah diterima Polrestabes Surabaya berdasarkan laporan nomor: LPM/ 236 /VI/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Ali mengaku baru mengetahui unggahan X itu pada Rabu (19/6). Ia kesal karena melihat lambang NU diplesetkan. Bagian ormamen bintang sembilan yang dibubuhi tulisan Rp dan Dolar Amerika Serikat.
Baca Juga:
Khofifah Indar Parawansa Ajak Tingkatkan Kepedulian dan Cegah Perundungan
"Terus nama Nahdlatul Ulama itu diganti dengan ulama nambang. Terus Warna, lambang mestinya nuansanya hijau diganti dengan warna orenye [kemerahan]," ucapnya.
Yang paling parah, menurut Ali ialah khat atau tulisan aksara Arab yang tetap tertulis Nahdlatul Ulama, namun dibuat seolah-olah memiliki arti ulama nambang.
"Kalau pakai khat itu aja sudah sangat bisa dikatakan sangat melanggar. Itu kan khat itu hak diciptanya NU, tulisan arab itu, dia artikan bahasa Indonesianya jadi ulama nambang," ucapnya.
Padahal, logo itu merupakan rancangan KH Ridwan Abdullah yang dibuat dari proses istkharah dan pertimbangan spritual yang panjang serta mendalam.
Menurut Ali, apa yang dilakukan akun @pasifisstate itu jelas sudah melecehkan NU.
"Itu Muassis NU yang buat, itu KH Ridwan Abdullah pencipta lambang itu. Kami sebagai pribadi prihatin," ujarnya.
Dia meminta aparat kepolisian segera menindaklanjuti laporan dugaan pelecehan lambang NU itu. Ali khawatir ada preseden buruk yang terjadi dan hal serupa bakal terulang lagi.
"Kalau tidak ada tindak lanjut aparat kepolisian atau penegak hukum itu ke depan kita khawatir sebagai warga Nahdliyin," ucapnya.
Terpisah, Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko mengatakan bakal berkoordinasi dengan penyidik terkait untuk menindaklanjuti laporan dugaan pelecehan logo NU itu.
"Kami segera tindak lanjuti dengan koordinasi lebih lanjut lagi," kata Haryoko.
[Redaktur: Alpredo Gultom]