Berdasarkan pengakuan pelaku kepada penyidik, hal tersebut sengaja dilakukan lantaran merasa takut ketika ingin menyelesaikan masalah.
Selain itu, pelaku juga berharap dengan meneriaki begal akan mendapat pembelaan dari warga sekitar. Setelahnya, tersangka justru mengejar korban sembari membawa pedang dan tetap meneriaki begal.
Baca Juga:
Difasilitasi Bupati Konawe Selatan, Kasus Guru Supriyani Vs Anak Polisi Batal Damai
"Di depan SMA 15 Kota Bekasi, tersangka A melakukan pembacokan terhadap korban dengan menggunakan pedang yang sudah kita sita sebanyak empat kali," jelasnya.
Akibat pembacokan tersebut, Wira menyebut korban mengalami luka di bagian kepala dan lengan. Korban yang terluka sempat berupaya melawan dengan menendang motor milik tersangka untuk melarikan diri.
Hanya saja, kata Wira, korban tidak berhasil mendapatkan pertolongan hingga akhirnya ditemukan tewas jauh dari lokasi penusukan.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Sebelumnya, Praka S ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/3/2024) sekitar pukul 03.30 WIB.
Dandim 0507/Bekasi Kolonel Arm Rico Sirait mengatakan berdasarkan informasi awal dari warga disebutkan korban mengalami kecelakaan. Saat ditemukan, Praka S masih hidup.
"Dicek oleh petugas korban masih hidup dan sempat komunikasi dan mengaku anggota POM TNI, minta tolong dibantu dibawa ke rumah sakit," kata Rico kepada wartawan, Senin (1/4/2024).