WahanaNews.co | Polres Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), menangkap Rusdiono (44), tersangka pencabulan terhadap anak di
bawah umur.
Kepada penyidik kepolisian, tersangka
mengaku sudah mencabuli 35 orang anak sejak 1992.
Baca Juga:
6 Tersangka Korupsi Tambang Diserahkan Kejati Sumsel ke Kejari Lahat
Kasat Reskrim Polres Prabumulih, Ajun Komisaris Abdul Rahman,
mengatakan, penyidik mulai memburu tersangka setelah mendapatkan laporan dari
salah satu korbannya pada akhir 2020 lalu.
Sejak saat itu, penyidik
mulai mencari keberadaan tersangka Rusdiono.
Hingga akhirnya polisi melacak
keberadaan tersangka yang tengah bersembunyi di perkebunan kopi perbatasan
antara Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dengan Kecamatan Kasui,
Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang: 4 Pelaku di Bawah Umur
"Tersangka ditangkap di sebuah
pondokan di tengah perkebunan kopi milik warga. Kawasan tersebut merupakan
perbukitan, anggota menempuh medan yang agak sulit untuk menangkap
pelaku," ujar Abdul, Selasa (11/5/2021).
Berdasarkan pengakuan tersangka, Abdul berujar, tersangka merasa bahwa dirinya memiliki perilaku
penyimpangan seksual, sehingga menyasar anak di bawah umur.
Para korbannya berusia 8-15 tahun, yang merupakan anak tetangga dan tempat kerja, serta orang tidak
dikenal.
Modus tersangka melancarkan aksinya
dengan cara mengiming-imingi diajak makan, diberi uang jajan, sampai menawari rokok, sehingga mau ke rumah tersangka dan
diajak menginap.
"Tersangka mengaku dirinya
merasakan punya kelainan orientasi seksual untuk memuaskan hasratnya dengan
sesama jenis, terutama anak-anak," kata dia.
Berdasarkan pengakuan Rusdiono juga,
tersangka pernah menjadi korban pencabulan pada umur tujuh tahun oleh
kerabatnya.
Setelah kejadian itu, tersangka trauma
dan terdorong untuk melakukan pencabulan kepada orang lain.
Tersangka mengaku pernah menikah
dengan wanita untuk menghilangkan kelainan tersebut, tapi istrinya meninggal
pada 1998 lalu.
"Sejauh ini penyidik masih akan
mendalami kemungkinan korban lain. Sementara pengakuan pelaku ada 35 orang dan
akan kami cari identitas korban tersebut," ujar dia. [qnt]