WahanaNews.co | Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi membeberkan, seorang TKW bernama Yeni jadi salah satu target pembunuhan oleh tersangka Wowon Erawan alias Aki bersama Solihin alias Duloh dan M Dede Solehuddin.
Menurut Hengki, Yeni mengaku hendak dibunuh lantaran mengetahui tindak kriminal para tersangka yang melakukan pembunuhan berantai di Cianjur.
Baca Juga:
Wowon Berencana Habisi Semua TKW Peserta Penggandaan Uang
"Saya juga hampir dibunuh dan melarikan diri, kemudian jadi TKW," ucap Hengki menirukan perkataan Yeni, dilansir dari Tribunnews, Minggu (22/1).
Yeni merupakan anggota keluarga dari salah satu tersangka yang hampir dibunuh sebelum para tersangka meracuni keluarga Wowon di Bekasi.
Perempuan itu akhirnya selamat setelah pergi ke luar negeri untuk menjadi TKW.
Baca Juga:
Beda Pengakuan Duloh dan Wowon Serial Killer soal Eksekusi Maemunah
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan bahwa Wowon Cs mengincar orang-orang yang berprofesi sebagai TKW untuk melakukan penipuan dengan modus supranatural penggandaan harta dan kesuksesan.
Akan tetapi, saat korban menagih janji para tersangka, mereka justru dibunuh.
Menurut Irjen Fadil Imran, korban memberikan uang hingga ratusan juta kepada para pelaku.
"Korban ini ada yang kasih sampai dengan Rp250 juta, Rp180 juta," ujar Kapolda Metro Jaya dilansir dari Kompas.com.
Kombes Hengki menambahkan, para korban dijanjikan penggandaan uang dan rumah bagus saat kembali ke Indonesia.
"Para saksi (korban penipuan) dijanjikan saat kembali ke Indonesia akan ada rumah bagus, penggandaan uang," ungkap dia.
Adapun salah satu korban pembunuhan Wowon Cs di Garut merupakan seorang TKW bernama Siti.
"Terkait dengan identitas yang dihanyutkan ke laut, itu atas nama Siti, yang untuk Garut," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (20/1).
Siti dibunuh setelah menagih janji Wowon Cs terkait penggandaan harta. Saat itu, tersangka menyuruh korban untuk mengambil uang di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian Wowon bilang 'ambilnya di Mataram'," imbuhnya.
Setelah dibunuh, tersangka mengaku melemparkan jasad Siti ke laut. Namun, jenazah korban ditemukan oleh warga dan kemudian dikuburkan secara wajar di Garut.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, pembunuhan berantai Wowon Cs terungkap setelah polisi menyelidiki kasus sekeluarga keracunan di Bekasi.
Rupanya, para tersangka sengaja meracun keluarga Wowon yang terdiri dari istri bernama Ai Maimunah serta dua anak tiri Wowon atau anak Maimunah dari suami sebelumnya, Ridwan Abdul Muiz dan Muhammad Riswandi.
Tiga orang itu meninggal dunia setelah meminum kopi yang dicampur racun oleh tersangka. Fadil mengungkapkan, pelaku membunuh keluarga Wowon karena mereka mengetahui kasus pembunuhan berantai di Cianjur.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui dia melakukan tindak pidana lain," ucap Fadil.
Di Cianjur, para tersangka mengaku telah membunuh dan menguburkan lima korban yang sebagian besar adalah keluarga Wowon. Polisi pun menemukan empat kerangka manusia dari tiga lubang di sekitar rumah tersangka.
"Korban sebagian besar korban sebagian besar berasal dari family tree para tersangka. Istrinya, mertuanya, anaknya," kata Hengki.
Lubang pertama yang berada di samping rumah tersangka Solihin ditemukan jasad bayi berusia 2 tahun diduga bernama Bayu yang merupakan anak dari Wowon dengan Maimunah.
Kedua, ada dua kerangka jenazah dalam satu lubang yang diduga bernama Wiwin dan Noneng. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, Wiwin merupakan istri pertama Wowon, sedangkan Noneng adalah ibu Wiwin sekaligus mertua Wowon.
Di lubang ketiga yang ditemukan polisi, ada satu kerangka yang diduga atas nama Farida yang merupakan TKW.
Terbaru, korban pembunuhan bernama Iim Halimah yang merupakan istri Wowon sekaligus ibu kandung Ai Maimunah ternyata dikuburkan di TPU Islam Kampung Saar Mutiara, RT 03 RW 07, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Bandung Barat.
Setelah Halimah meninggal dunia dieksekusi oleh Duloh, Wowon menikahi anak kandung Halimah atau anak tiri dari Wowon bernama Ai Maimunah.
Untuk mengungkap kasus tersebut, kepolisian berencana membongkar makam Halimah di Bandung Barat. Selain makam Halimah, Polda Metro Jaya juga merencanakan pembongkaran makam korban di Garut demi kepentingan penyelidikan. [eta]