WahanaNews.co | Membawa celurit dan diduga begal, tiga remaja terpaksa ditembak oleh anggota Brimob tak berseragam, Bharada Satu ES, di Kota Bogor, Jawa Barat.
Mereka dilumpuhkan karena diduga melakukan upaya pembegalan terhadap warga, dan hendak menyerang petugas yang tengah berada di lokasi.
Baca Juga:
Polda Sulteng Siagakan Satgas OMPT 2024 Amankan Debat Pilgub
Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Ciparigi, Kota Bogor, pada Minggu dini hari, 16 Oktober 2022.
Tiga remaja tersebut dipergoki aparat Brimob sedang mengendarai sepeda motor sambil mengacungkan celurit.
Bharatu ES yang berada di lokasi hendak mengamankan pelaku yang membawa celurit, dan menanyakan maksud ketiga remaja mengancam warga dengan mengacungkan celurit. Namun tak digubris pelaku. Mereka malah mengancam Bharatu ES menggunakan cerulit.
Baca Juga:
Sukses Saat Pandemi, Jokowi Anugerahi 7 Instansi Polri Tanda Jasa Nugraha Sakanti
"Ada Masyarakat tadi teriak, 'pak pak ada begal ada begal,' akhirnya anggota kita berhenti di situ berpapasan dengan pelaku. Anggota kami sudah memberi peringatan. 'Hei kamu ngapain?' tiga orang ini, satu orang duduk di motor, dan dua orang keliling di bundaran. Mereka malah mendatangi anggota kita," kata Komandan Resimen II Pelopor Kedung Halang, Kombes Pol Yustanto Mujiarso, Minggu, (16/10 2022).
Merasa dalam bahaya, Bharatu ES kemudian melepas tembakan peringatan. Ketiga pelaku yang baru menyadari jika orang yang diancam mereka adalah polisi berpakaian preman, langsung melarikan diri.
"Diberi tembakan peringatan dua kali. dar.. dar.. mereka kabur lari dikejar anggota kita, Karena anggota kita mengunakan pakaian preman," ujarnya.
Saat para pelaku melarikan diri, Bharatu ES berusaha mengejar sembari memberikan tembakan peringatan kedua dan ketiga. Namun pelaku tetap tidak mau berhenti.
"Dan ditembak lagi bagian kaki, cuma karena sasaran bergerak akhirnya kena bagian pinggang tembus ke perut," ungkapnya.
Kombes Yustanto sempat menanyakan alasan anak buahnya itu tetap mengejar para pelaku meskipun sudah melarikan diri. Menurut pengakuan Bharatu ES, Ia khawatir jika para pelaku bakal menyerang warga di wilayah lain.
"Saya tanya anggota saya, kenapa kamu kejar? Anggota saya jawab, 'mohon izin jangan sampai mereka punya misi di lokasi itu gagal dan mereka begal di tempat lain', akhirnya dikejar anggota kita," ungkap Yustanto.
Yustanto memastikan Bharatu ES merupakan anggota intel Resimen II Pelopor Kedung Halang, Kota Bogor.
Anggota terpaksa melepaskan tembakan karena para pelaku hendak menyerang petugas, dan khawatir menyerang warga di tempat lain.
"Alasan dia (Bharatu ES) melakukan penembakan karena menghadapi situasi seperti itu dan sudah memberi peringatan tetapi tidak dihiraukan pelaku, dan menghampiri anggota dengan membwa celurit," kata Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan.
Ferdy mengatakan, pasca kejadian Bharatu ES langsung melaporkan kepada Polsek Bogor Utara dan kesatuannya Resimen II Pelopor, Kedung Halang. Ketiga pelaku diamankan masing-masing berinisial E (15), AA (15) dan A (16), dengan barang bukti celurit dan sepeda motor.
Polisi menyebut remaja E mengalami luka tembak di bagian pinggang hingga tembus ke perut. E juga mengalami luka di lutut karena terjatuh dari motor. [tum]