WahanaNews.co | Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama minta perlindungan pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terkait kasus pengeroyokan yang dialaminya.
Haris mengatakan, permintaan perlindungan ke LPSK tersebut agar kasus pengeroyokan dialaminya tak terulang.
Baca Juga:
Peserta Rapimda Sepakati Musda KNPI Subulussalam Digelar Oktober
"Saya akan meminta perlindungan kepada LPSK, karena pelaku mengancam akan membunuh saya," kata Haris dalam keterangannya, Rabu (23/2).
Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini berharap polisi menangkap dalang pengeroyokannya. Dalam kasus ini, polisi telah menangkap tiga lima pelaku dan dua lainnya masih diburu.
"Polisi harus mengungkap siapa dalang di balik pengeroyokan terhadap saya. Saya menduga, mereka mendapat pesanan dari orang kuat yang mempunyai finansial yang kuat pula," ujar dia.
Baca Juga:
DPD KNPI Apresiasi Pemkab Dogiyai Terima Penghargaan Pemda terbaik, Salurkan Anggaran Pilkada 100 Persen
Polisi menangkap tiga pelaku pengeroyokan Ketua DPP KNPI Haris Pertama. Polisi membeberkan peran ketiga tersangka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, pelaku yang terlibat pengeroyokan teridentifikasi ada lima orang. Mereka adalah NS (44) alias Bram, JT (43) alias Johar, SS, Harvi dan Irfan. Tiga di antaranya telah ditangkap.
"Pelaku yang berhasil NS, JT dan SS. Ada dua DPO yang saat ini masih dikejar penyidik yakni orang H dan I," kata Endra saat konferensi pers, Selasa (22/2).
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menerangkan, lima pelaku terdiri dari empat eksekutor dan satu orang sebagai dalang pengroyokan.
Tubagus merinci, dari empat eksekutor hanya dua yang telah tertangkap. Sementara dua lainnya yakni adalah H dan Irfan, yang ikut memukul korban, Haris Pertama masih dalam perburuan.
"H (DPO) pukul pakai batu, JT alias Johar pukul 3 sampai 4 kali di muka korban tangan kosong. NS alias Bram tendang wajah dan badan korban, Irfan memukul teman korban dengan helm," ucap dia.
Tubagus mempaparkan keempat eskekutor mendapatkan perintah dari seseorang berinisial SS.
"SS beri perintah untuk lakukan itu," kata dia.
Sebelumnya, Ketum DPP KNPI Haris Pertama diserang empat orang tak dikenal saat berada di parkiran Rumah Makan Garuda Menteng Jakarta Pusat pada Senin 21 Februari 2022 sekira pukul 14.00 WIB.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek pada pelipis mata kanan dan luka memar pada mata kanan dan kiri. [qnt]