WahanaNews.co, Surabaya – Beredarnya dua video asusila yang diduga dilakukan mahasiswa mereka di lingkungan kampus, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya melakukan pendalaman. Investigasi mendalam pun dilakukan.
Wakil Rektor III UINSA Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Prof Abdul Muhid membenarkan adanya video yang beredar tersebut. Ia menuturkan salah satu video diduga kuat direkam di gedung Uinsa Kampus Gunung Anyar, Surabaya.
Baca Juga:
Buntut Foto-Video Mesra Tersebar, Kadispar Imelda Hia Dinonjobkan Kini Jadi Staf Kantor Camat
"Jadi, kejadian itu masih proses investigasi. Kalau lihat gedungnya tempatnya, karena itu diambil dari jarak jauh kan, dan gedungnya seperti di Uinsa, di kampus Gunung Anyar," kata Abdul Muhid saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Sementara satu video lainnya, kata Muhid, belum diketahui dimana lokasi kejadiannya. Tapi yang jelas, kata dia, pihak rektorat Uinsa sedang mendalami kedua video itu.
Pihak kampus sendiri, kata dia, mengaku sudah mengantongi identitas terduga pelaku di video asusila yang direkam di kampus Uinsa Gunung Anyar. Namun pihaknya masih perlu memastikan dengan pemeriksaan.
Baca Juga:
Viral Pria Paksa Siswa SMAK Gloria 2 Disuruh Sujud Minta Maaf Hingga Mengonggong
"Karena menyangkut harkat martabat orang, apalagi mahasiswa Uinsa. Jadi, kami sedang proses. Kita sedang rapat dan proses mendalam. Sudah [dapat identitas mahasiswa]. Tapi masih dikonfirmasi karena bisa jadi bukan dia," ujarnya.
Pemeriksaan mendalam itu salah satunya dengan mengecek rekaman CCTV yang terpasang di lingkungan kampus. Di sisi lain, ia juga mengaku masih menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah.
"Teknologi kita gunakan betul, sisi mana, tapi juga bahaya kalau anglenya. Itu yang perlu juga kita pelajari karena ini menyangkut harkat martabat," ujarnya.
Ia melanjutkan, jika dalam hasil investigasi kasus ini terbukti, maka mahasiswa yang melakukan perbuatan itu akan terancam sanksi. Hukuman teringan adalah peringatan, sementara yang paling berat ialah drop out atau dipecat dari kampus.
"Kita akan proses karena kita punya kode etik mahasiswa. Ada pasal-pasal di situ yang menyangkut apa yang dilakukan, pelanggaran apa, kan sudah ada. Nanti kita serahkan ke komite etik. Di Uinsa itu ada senat yang nanti minta petunjuk atau minta telaah secara etik," pungkasnya.
Salah seorang mahasiswa Uinsa, Atok mengatakan, dua video asusila itu telah mencoreng nama baik kampusnya. Dia pun berharap para pelaku di sanksi tegas.
Atok mengatakan video pertama diduga direkam di belakang gedung Fakultas Dakwah di kampus Uinsa di Jalan Ahmad Yani. Video berdurasi 18 detik ini menampilkan seorang mahasiswa mengelus bagian tubuh mahasiswi.
Sedangkan, video kedua berdurasi 24 detik menampilkan sepasang mahasiswa sedang asyik berciuman di atas gedung saat malam hari. Diduga lokasi kejadian bertempat di Fakultas Saintek dan Fakultas Adab dan Humaniora (Fahum), kampus Uinsa di Gunung Anyar,
"Video yang pertama muncul viral itu berlokasi di kampus 1 (A), belakang gedung Dakwah. Tersebar Selasa (12/5) petang. Setelah kegiatan mahad," kata Atok.
"Lalu bideo kedua, tersebar di hari Rabu (15/5). Yang berlokasi di kampus 2 (B), dalam gedung Fakultas Saintek dan Fahum," tambah Mahasiswa Fakulta Ushuluddin itu.
[Redaktur: Alpredo Gultom]