"Jadi pelaku sempat mengancam agar tidak dilaporkan kepada polisi, karena kalau sampai lapor polisi mungkin ada tindakan yang dilakukan. Bahkan pelaku mengetahui (anak bos-nya) yang berada di Surabaya," jelasnya.
Lewat laporan ayah korban, pihak kepolisian langsung bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan dan akhirnya mengetahui keberadaan pelaku dengan melakukan penyisiran di seputaran By Pass Ngurah Rai.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
Ketika itu, pelaku sedang berada di areal kebun di daerah Sanggaran, Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Tak menunggu waktu lama, pihak kepolisian langsung meringkus pelaku dan sementara korban saat itu dibonceng oleh pelaku.
"Korban dapat diselamatkan dalam keadaan sehat. Kemudian pelaku beserta barang bukti dibawa ke Polsek Denpasar Selatan untuk penyidikan lebih lanjut," jelasnya
Hasil interogasi kepada pelaku melakukan penculikan karena dendam terhadap orang tua korban yang memecat pelaku dari tempat kerjanya dan sementara ayah korban adalah bos dari pelaku.
Baca Juga:
Diduga Terlibat Prostitusi, Imigrasi di Bali Usir WNA Uganda
"Alasannya karena sakit hati terhadap orang tua korban yang mengeluarkan pelaku dari tempat kerja dan memerlukan uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pelaku mengakui telah menghubungi ibu korban dan meminta tebusan sebesar Rp100 juta," ujarya.
Sementara, pelaku diketahui bekerja sekitar dua bulan kepada orang tua korban yang memiliki usaha distributor kosmetik di Bali. Alasan untuk pemberhentian karena ada pengurangan karyawan.
"Pelaku kerja dengan keluarga korban sekitar dua bulanan. Jadi masalah pemberhentian ranahnya manajemen perusahaan namun karena suatu hal pengurangan karyawan makannya diberhentikan," ungkapnya.