WahanaNews.co | Merasa kecewa, keluarga korban mutilasi di Kampung Buwek, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, enggan diwawancara wartawan televisi. Kekecewaan ini bermula, saat Kepolisian mengungkapkan motif para pelaku melakukan mutilasi Ridho Suhendra alias RS (28).
Berdasarkan keterangan para pelaku, mutilasi dilakukan karena sakit hati dan dendam lama pelaku, karena korban telah melakukan pencabulan terhadap salah satu istri pelaku. Stigma negatif ini yang membuat keluarga RS merasa kecewa dan tak mau lagi berbicara di depan kamera wartawan.
Baca Juga:
Ketua DPW Relawan Martabat Provinsi Jambi Ucapkan Selamat atas Pelantikan Prabowo-Gibran
Pada Senin (29/11/2021), keluarga sempat “mengusir” wartawan televisi nasional, karena telah menayangkan berkali-kali terkait motif pelaku melakukan mutilasi terhadap korban.
“Keluarga meminta untuk menghentikan terlebih dahulu berita terkait meninggalnya anak kami, silakan wawancara dengan pihak lain, kami tidak bersedia diwawancara televisi,” ungkap orangtua RS, Indra Hakim, Selasa (30/11/2021).
Menurutnya, stigma negatif ini akan terus melekat kepada keluarga korban. Keluarga korban harus menanggung efeknya. “’Ini lho, keluarga yang anaknya selingkuh dengan istri orang’. Efek ini akan terus kami tanggung,” imbuhnya.
Baca Juga:
Hakim Vonis Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Malang 15 Tahun Penjara
Keluarga korban secara terus terang mengungkapkan kekecewaan atas pernyataan kepolisian, karena hanya mendengarkan kesaksian dari para pelaku tanpa mendalami terlebih dahulu. Minimal berkomunikasi kepada keluarga. “Pernyataan dari para pelaku kok, masih bisa dipercaya? Kalau tidak terbukti, berarti ini fitnah terhadap kami,” imbuhnya. [dhn]