WahanaNews.co, Jakarta - Motif sopir taksi online bernama Michael Gomgom (30) memeras penumpang perempuan berinisial CC dingkap Polisi.
"Dari hasil pendalaman motif utama pelaku mengancam karena yang bersangkutan kepepet mau menikahi pacarnya," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi dalam konferensi pers, Senin (1/4/2024).
Baca Juga:
Tak Beri Contoh yang Baik, Hukuman SYL Diperberat Jadi 12 Tahun Penjara
Dalam pemeriksaan, kata Syahduddi, Michael mengaku dirinya dan sang kekasih berencana menikah pada bulan April ini.
Namun, jelang waktu pernikahan Michael tak kunjung memiliki uang yang cukup untuk modal pernikahan. Alhasil, Michael pun nekat memeras penumpangnya untuk mendapatkan biaya pernikahan.
"Jadi ketika di bulan April yang bersangkutan akan menikah dan belum ada biaya untuk menikah akhirnya yang bersangkutan melakukan tindakan tersebut," ucap Syahduddi.
Baca Juga:
Pengakuan Tahanan KPK, Jika Tak Setor Pungli Dilarang Salat Jumat
Dalam aksinya itu, Michael meminta uang sebesar Rp100 juta kepada korbannya saat masih berada di dalam kendaraan. Namun, Syahduddi memastikan, dalam aksinya itu Michael tidak menggunakan senjata tajam.
"Tidak ada (senjata tajam), jadi pelaku hanya menyodorkan handphone yang bersangkutan sambil menunjukkan nomor rekening sambil meminta transfer sejumlah uang sebesar Rp100 juta disertai ancaman," tuturnya.
Dalam hasil pemeriksaan, Syahduddi mengungkapkan Michael juga mengaku baru pertama kali melakukan aksi pemerasan kepada penumpang selama tujuh tahun menjadi driver taksi online.
"Mengakui bahwa ini baru pertama kali dia melakukan tindakan itu dan merencanakan pada saat itu juga ketika dia akan menerima orderan penumpang dan pada kondisi kepepet ingin mendapatkan uang dalam jumlah besar dalam waktu singkat," ujarnya.
Michael kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Ia dijerat Pasal 368 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP dan atau Pasal 335 ayat 1 KUHP.
Sebelumnya, media sosial diramaikan oleh dugaan upaya penculikan disertai perampasan barang milik penumpang. Kabar ini salah satunya diunggah ulang oleh akun @thingstoseenow di platform X.
"Buat siapapun, perempuan/laki -laki kalo mau naik ojek online pastiin drivernya pencet pickup nya dulu ya," tulisnya pada Kamis (28/3).
Akun tersebut membagikan tangkapan layar dari korban yang menceritakan kronologi dugaan upaya penculikan tersebut. Mulanya, korban dijemput oleh pengemudi taksi online (taksol) di salah satu mal di Jakarta untuk pulang ke rumah pada pukul 20.27 WIB.
Korban kemudian kebingungan karena pengemudi menggunakan jalan tol dengan dalih mengikuti peta digital atau map. Tak lama, pengemudi mengaku sesak napas dan meminta korban menyetir untuknya.
Korban menolak dan meminta pengemudi untuk menepi saja. Di saat bersamaan, korban menyadari bahwa pengemudi tidak menekan 'pick up' pada aplikasinya, sehingga status di aplikasi korban dianggap belum dijemput pengemudi.
Lalu, korban menyebut pengemudi tiba-tiba menodongkan ponselnya dan meminta transfer sejumlah uang dan konflik di antara keduanya terjadi. Korban lantas melompat kabur keluar ketika mobil melaju tidak terlalu cepat.
Sayangnya, pengemudi sempat berhasil mengejar dan menangkap korban sebelum akhirnya bisa benar-benar kabur berkat bantuan warga sekitar. Pengemudi disebut melarikan diri dengan membawa ponsel milik korban.
[Redaktur: Alpredo Gultom]