WahanaNews.co, Jakarta - Sejumlah korban bersaksi tentang ratusan anggota TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan menyerang warga di Deli Serdang, Sumatera utara, Jumat (8/11) malam.
Carles Ginting mengatakan para anggota datang bergelombang dan langsung memukulinya. Dia berkata ada tujuh orang yang juga dibawa ke Asrama TNI.
Baca Juga:
PLN UID Kalselteng Salurkan Dukungan Pendidikan untuk Anak Berprestasi TNI-POLRI 2024
"Datang dari serangan dari hilir itu seperti lebah, ratusan orang yang datang itu, ratusan orang. Tiba-tiba menyerang aja tanpa bicara apa-apa, memukuli saya habis-habisan. setelah saya dipukuli di TKP, dibawa ke asrama," kata Carles dalam wawancara dengan CNN Indonesia Tv, Selasa (12/11).
Di asrama, Carles dan kawan-kawan kembali dipukuli. Dia menyebut tak bisa menghitung jumlah anggota TNI yang menganiayanya.
Setelah itu, ia dibawa ke Pos Provos. Mereka kembali dipukuli di lokasi itu. Kali ini sejumlah anggota TNI memakai double stick untuk memukuli Carles dkk.
Baca Juga:
Keluarga Korban Serangan Prajurit TNI di Deli Serdang Tuntut Keadilan
"Orang kami? Tujuh orang. Dan kondisinya sama semua mandi darah. Dapat perlakuan yang sama," ujarnya.
Carles mengaku kenal dengan beberapa anggota TNI karena biasa servis motor di bengkelnya. Namun, ia mengaku tak tahu apa masalah mereka hingga menyerang warga.
Terpisah, korban lainnya bernama Rusdi Tarigan mengatakan para anggota TNI tiba-tiba memenuhi kampungnya. Mereka mencari orang bernama Ginting.
Rusdi mengaku tak tahu karena banyak orang bernama Ginting. Akan tetapi, para anggota TNI itu langsung menghajarnya.
"Bukan dipukul kayak mana, Pak, asal jumpa laki-laki, dipukul. Bawa klewang, bawa celurit, bawa pistol, double stick, rantai pun dibawanya semua. Balok-balok dibawanya semua," ujar Rusdi.
Sebelumnya, sejumlah anggota TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumaga menyerang warga Deli Serdang. Satu orang warga meninggal dunia dan 14 warga lain terluka. Ada delapan orang di antaranya yang dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau Medan karena luka parah.
Menko Polkam Budi Gunawan memastikan hukum akan ditegakkan kepada prajurit-prajurit tersebut. Dia memastikan publik bisa mengawal kasus itu karena proses hukum akan terbuka.
"Proses hukum saat ini sedang berjalan. Ada beberapa oknum anggota Yonarmed yang diproses," ucap Budi Gunawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (11/11).
[Redaktur: Alpredo Gultom]