WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak mendesak Pemerintah Provinsi DKI menambah jumlah kamera pengawas (CCTV) di tempat umum menyusul kasus pembunuhan dan penculikan terhadap Alvaro Kiano Nugroho (6) oleh tersangka Alex Iskandar (49).
"Kalau ini diwajibkan oleh Pemerintah DKI, tentunya akan makin banyak CCTV yang ada dan tentunya itu akan membantu kasus-kasus seperti ini nanti ke depannya," kata Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Agustinus Sirait kepada wartawan di rumah duka Alvaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (4/12/2025).
Baca Juga:
Tiga Prajurit Kopassus Terseret Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN, Fakta Baru Terbuka
Agustinus juga mengapresiasi media lantaran terus menyoroti kasus anak hilang hingga akhirnya bisa segera dituntaskan.
Kemudian, dia juga menilai pentingnya peranan keluarga dan masyarakat sekitar yang memiliki tanggung jawab moral untuk saling mengawasi serta membantu melindungi anak-anak.
"Dan kasus kekerasan terhadap anak tentu tidak bisa dikerjakan sendiri. Lagi-lagi saya selalu harus bilang bahwa ini kerja bersama," katanya.
Baca Juga:
Istri Pegawai Pajak di Manokwari Diculik dan Dirampok, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak
Dia menyebutkan, mulai dari peran orang tua, RT RW, masyarakat, Komnas PA dan aparat penegak hukum sangatlah dibutuhkan untuk bekerjasama untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.
Korban kasus penculikan dan pembunuhan terhadap anak laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) oleh tersangka Alex Iskandar (49) dimakamkan di Tanah Wakaf Masjid Jami' Al Muflihun Bintaro, Jakarta Selatan.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati memastikan bahwa kerangka yang ditemukan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat, merupakan jasad Alvaro Kiano Nugroho (6).
Hal tersebut dipastikan oleh Kepala RS Polri Brigjen Polisi Prima Heru di RS Polri Kramat Jati setelah mencocokkan sampel DNA Alvaro dengan orang tuanya bernama Arum.
Sebelumnya, jasad Alvaro ditemukan di Sungai Cerewed yang berada di bawah jembatan Cilalay, Kabupaten Bogor, setelah bocah laki-laki itu dikabarkan hilang selama delapan bulan lalu.
Pelaku penculikan dan pembunuhan Alvaro merupakan ayah tirinya sekaligus mantan suami Arum, Alex Iskandar (49). Polisi menemukan Alvaro menangkap Alex pada Rabu (19/11) malam.
Kepolisian menyatakan Alex ditemukan tewas diduga akibat bunuh diri di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (23/11) pagi.
Menurut keterangan polisi, Alex ditemukan gantung diri tidak lama setelah ditangkap dan ditahan oleh Kepolisian.
Polisi juga mengungkap motif pembunuhan Alvaro, yakni karena ayah tirinya itu cemburu dengan sang istri.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]