Kakak korban saat itu, berada di Bandara Kualanamu, langsung mendatangi sekuriti Bandara untuk meminta pertolongan mencarikan Asiah. Karena, ditelepon ke handphone korban sudah tidak diangkat.
“Mereka (sekuriti) ikut membantu mencari. Tapi secara kasat mata. Sekadar begitu dibuka lift kosong, sudah nggak ada lagi (tindakan),” jelas Raja.
Baca Juga:
Hotman Paris Sebut Keluarga Korban Tewas Di Lift Kualanamu Berdamai
Pihak keluarga meminta kepada pengelola Bandara Kualanamu untuk membuka rekaman CCTV lift. Karena, harus ada prosedur dan persyaratan, harus dilengkapi. Sehingga tidak diberikan izin.
Raja mengungkapkan pihak keluarga juga sempat diperlihatkan rekaman kamera pemantau. Namun dari sisi lain, hanya saat, korban memasuki lift. Hal ini, juga yang membuat pihak keluarga kecewa.
“Kenapa CCTV itu bisa ditayangkan setelah jenazah adik saya ditemukan tiga hari setelahnya. Saya tahu terjun bebas fatal tapi paling tidak kita bisa dapat mengetahui. Jadi tidak berapa lama menimbulkan bau yang tidak sedap,” jelas Raja.
Baca Juga:
Keluarga Wanita yang Tewas di Lift Kualanamu, Dapat Santunan Rp5 Juta dari Pihak Bandara
Raja membantah bahwa korban membuka paksa pintu lift itu. Karena, dari rekaman CCTV beredar, terlihat Asiah menekan tombol lift, setelah terbuka dan keluar dari lift dan langsung terjatuh ke bawah.
“Bisa buka paksa kan tidak masuk logika,” tutur Raja. Raja menyayangi sikap dari keamanan dan pengelolaan Bandara Kualanamu, namun tidak memberikan respons baik. Hingga Selasa dini hari, 25 April 2023. Keluarga terus mencari keberadaan korban, tanpa ditemani pihak Bandara.
“Karena mereka hanya sebatas itu. Kemudian sampai dini hari, hanya keluarga yang mencari tanpa ditemani mereka (petugas) lagi,” ucap Raja dengan nada kecewa.