Dalam kelompok ini, penyakit mental atau penyalahgunaan zat terlarang oleh orang tua mungkin jadi salah satu pengaruh. Begitu pula gangguan kepribadian atau kesulitan dalam mengasuh anak.
2. Kelompok Anak yang tidak Diinginkan
Baca Juga:
Tips Siapkan Ketahanan Fisik Anak Kembali Masuk Sekolah Usai Libur Panjang
Kelompok ini melihat anak mereka sebagai penghalang. Prioritas lebih diberikan pada kebutuhan atau keinginan orang tua daripada kehidupan anak tersebut.
Motif ini seringkali muncul dalam kasus pembunuhan bayi yang baru lahir (neonaticide), yaitu kematian bayi yang terjadi pada saat kelahiran, terutama setelah kehamilan yang disembunyikan.
Namun, dapat terjadi bahwa seorang anak tidak diinginkan, tanpa memandang usianya, dan hal ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti keinginan orang tua untuk menjalani hubungan tanpa kehadiran anak.
Baca Juga:
Satgas PPKS UI Periode 2022-2024 Ungkap Pertimbangan Pengunduran 13 Anggota
Dalam situasi ini, orang tua biasanya tidak menganggap anak sebagai individu yang memiliki hak kehidupan sendiri, melainkan sebagai entitas yang sepenuhnya terkendali oleh orang tua.
3. Kelompok Pembalasan Pasangan
Istilah ini diperuntukkan bagi orang tua yang membunuh seorang anak untuk membalas dendam pada pasangannya. Dalam kasus balas dendam pasangan, orang tua membunuh anaknya untuk membalas pasangannya (atau mantannya) dan melukai mereka secara emosional.