WahanaNews.co | Christian Rudolf Tobing (36), tersangka pembunuh Ade Yunia Razibani alias Icha (36), tersenyum saat dorong troli berisi jasad korban dalam lift di apartemen di Jakarta Pusat.
Polisi mengungkap arti senyuman tersangka tersebut.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Jadi kami juga tanyakan kepada tersangka kenapa tersenyum, ya jawabannya karena happy," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan tersangka mengaku merasa puas seusai membunuh korban.
"Ya dia mengaku merasa puas, misinya selesai," kata Panji.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Panji mengatakan, tersangka menyimpan dendam lama kepada korban Icha. Inilah yang mendorong tersangka nekat membunuh korban.
"Jadi tersangka ini sakit hati, dendam lah. Dendam karena ini sebetulnya masalah circle pertemanannya saja," ujarnya.
Panji menyampaikan tersangka Christian Rudolf Tobing sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban. Dia bahkan sempat mencari cara membunuh di internet.
Janjian Podcast
Pembunuhan korban ini terjadi pada Senin (17/9) di sebuah kamar apartemen di Jakarta Pusat. Rudolf Tobing awalnya mengajak Icha ke apartemen, seolah-olah hendak melakukan podcast.
"Jadi awalnya diajak buat podcast bikin konten soal rohani semacam itu, karena mereka aktif di komunitas J Army," kata Panji.
Namun, setiba di apartemen, korban disiksa. Korban kemudian dicekik hingga tewas.
Tersangka Pernah Jadi Pendeta Muda
Christian Rudolf Tobing (36), tersangka pembunuhan wanita bernama Ade Yunia Rizabani atau Icha (36) adalah seorang pendeta muda. Hal tersebut diungkap pimpinan gereja tempat pelaku pernah berkhutbah.
"Jadi di gereja itu ada tingkatan, ada namanya pendeta pembantu, ada namanya pendeta muda, baru pendeta penuh. Nah dia (Rudolf) ini pendeta muda," kata pimpinan gereja GBP Kasih Allah Ministry (KAM) Charles Freddy ditemui detik, di Bogor, Jumat (21/10/2022).
Namun, kata Charles, Rudodlf yang belum menjadi pendeta tetap ini sudah tidak beraktivitas di GBP KAM Bogor. Charles juga menolak jika tindakan pembunuhan yang dilakukan Rudolf dikaitkan dengan gereja tempat ia pernah berkhotbah.
"Dan aktivitas dia, sejak tiga bulan terakhir tidak ada di sini, sejak tiga bulan terakhir sudah tidak beraktivitas di gereja ini. Jadi kegiatan-kegiatan di luar tidak berkaitan dengan gereja, itu tindakan tindakan individu, jadi apapun yang terjadi sama dia di luar, bukan tanggung jawab kami. Itu kan tindakan pribadi dia, jadi ini oknum," tegas Charles.
Charles menambahkan, Christian Rudolf Tobing mulai berstatus sebagai pendeta muda di GBP KAM sejak Maret 2022 lalu. Sejak itu, Rudolf mulai diberi waktu untuk berkhutbah sekitar sebulan sekali. Namun kemudian, kata Charles, pendeta muda Rudolf sudah tidak berkhotbah di GBP KAM sejak Juli lalu. Charles mengaku tidak mengetahui alasannya.
"Kalau dia (Rudolf) itu khotbah pun sebulan sekali, bahkan dua bulan sekali, bukan pendeta tetap. Dia itu baru tiga kali (beri khutbah), jadi tugasnya itu (memberi khotbah) hanya sekali-kali. Jadi dia mulai jadi pendeta muda sejak Maret, sekarang baru tujuh bulan, kemudian tidak aktif tiga bulan, berarti kan beraktivitas disini hanya empat bulan," ungkap Charles.[zbr]