"Modus operandinya cukup unik. Satu lembar uang asli
itu lapisannya dipisah kemudian ditempelkan dengan sisi uang palsu sesuai
pasangannya. Jadi tiap lembarnya, ada sisi yang asli dan ada sisi yang
palsu," terang Indra.
Cara ini, lanjutnya, dilakukan agar bisa meloloskan uang
palsu dalam setor tunai ATM. Teknisnya adalah dengan menempatkan sisi uang yang
asli menghadap badan nasabah saat setor untuk mengakali sensor.
Baca Juga:
Bobol ATM Majikan hingga Puluhan Juta, Polisi Tangkap ART di Bekasi
"Untuk bisa tembus masuk ATM, tersangka sudah tahu
teknisnya dimana sisi yang asli ditempatkan menghadap badan nasabah. Usai
setor, tersangka pindah ke ATM lain untuk transaksi tarik", jelas Indra.
Dari hasil penyelidikan diketahui pembuatan uang palsu telah
dilakukan para tersangka selama 3 tahun. Agar tidak dicurigai, tersangka
menyasar pedagang kecil di Pasar tradisional hingga ke SPBU.
Di tempat yang sama, Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi
Auliansyah Lubis menyebut pengungkapan kasus ini berawal dari laporan bank.
Baca Juga:
Mantan Polisi Raup Miliaran dari Bisnis Mesin ATM, Begini Ceritanya
"Pengungkapan kejahatan uang palsu ini diawali dari
laporan bank kepada kami. Ada banyak lembar uang palsu masuk ke beberapa mesin
ATM milik beberapa bank," ujarnya.
Tim Reserse Mobil Polrestabes Semarang yang dipimpin Iptu
Reza Arif Hadafi kemudian menindaklanjutinya dan melakukan penangkapan
tersangka Suripto dan Yasir, di depan Pasar Mranggen, Demak, Senin (23/11).