WahanaNews.co | Seorang nenek di Kabupaten Bantul, Yogyakarta telah menjadi korban pembacokan ketika hendak mengantarkan dagangan ke sebuah warung makan.
Diketahui, aksi kejahatan jalanan tersebut sempat diunggah oleh pemilik akun facebook @ivan fatkhur RH ke group facebook Suara Piyungan.
Baca Juga:
Ferdian Bacok Pamannya Hingga Tewas Di Simalungun
"Korban klitih tadi pagi jam 5 sekitar 1/4 wanujoyo. korban selamat. Helm pecah kena bacok," tulis pemilik akun sembari melampirkan foto korban saat memegangi helmnya yang pecah.
Aksi kejahatan jalanan tersebut terjadi di Jalan Piyungan - Prambanan Km 1 tepatnya di Padukuhan Piyungan Kalurahan Srimartani Kapanewon Piyungan. Peristiwa tersebut terjadi Senin (13/6/2022) pagi sekira pukul 05.15 WIB.
Korban adalah Mulyani (65) warga Padukuhan Piyungan Srimartani. Nenek ini menjadi korban kejahatan jalanan ketika akan mengantarkan makanan dagangannya ke sebuah warung makan di dekat Kantor Kalurahan Srimartani.
Baca Juga:
Pria Paruh Baya Tewas Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilincing
Saat ditemui ketika tengah menunjukkan lokasi aksi penganiayaan tersebut ke polisi, Mulyani menceritakan peristiwa yang menimpanya tersebut. Peristiwa tersebut bermula ketika Senin pagi dirinya hendak mengantar dagangannya ke warung langganannya.
"Saya kan buat makanan kecil-kecilan terus tak titipkan ke warung. Tadi mau mengantarnya ke warung Bu Menuk," tuturnya, Senin (13/6/2022).
Pagi itu ia berangkat sendirian menggunakan motor matik miliknya warna hitam. Saat itu ia tetap mengenakan helm yang terbungkus vinil mirip kulit namun ia lupa mengaitkan tali helm tersebut. Ia kemudian langsung keluar dari gang menyusuri jalan Piyungan-Prambanan.
Meskipun baru berjalan sekira 300 meter ke arah Prambanan (Selatan-Utara), tiba-tiba ada dua orang remaja laki-laki yang mendahuluinya.
Saat itu, dua orang remaja tersebut mendahuluinya dengan berjalan zigzag. Dan ketika berada di depannya ia melihat dua remaja tersebut seperti menyeret sebuah benda sehingga menimbulkan percikan di aspal.
"Itu yang depan pakai helm kalau belakang tidak pakai (helm). Tetapi yang belakang pakai penutup kepala yang menutupi mulut juga. Mereka sambil teriak-teriak wo wo wo," papar dia.
Nenek ini kemudian merasa takut karena jalanan sangat sepi dan tidak ada pengendara lain yang melintas. Nenek melihat kedua remaja ini memperlambat sepeda motornya.
Dan saat nenek tersebut menyusul kendaraan kedua remaja ini, remaja yang membonceng tiba-tiba mengayunkan sesuatu ke kepala nenek tersebut.
Sabetan benda yang diduga senjata tajam tersebut tepat mengenai helm yang dikenakan nenek Mulyani. Helm tersebut menyangkut ke senjata yang digunakan untuk memukul dan kemudian oleh pelaku banting ke aspal.
"Saya berhenti ketakutan. Dan mata kunang-kunang," ujar dia.
Usai melakukan pemukulan, kedua pelaku langsung lari ke arah Prambanan. Nenek Mulyani yang syok masih terduduk di sepeda motornya. Setelah itu ada pengendara lain sepasang lelaki dan perempuan berhenti dari arah berlawanan.
"Saya ambil helmnya kok pecah. Terus saya meneruskan perjalanan ke warung kemudian pulang,"terang dia.
Sampai di rumah ia kemudian menceritakan peristiwa tersebut ke suaminya. Senin siang, beberapa anggota Karangtaruna yang mengetahui peristiwa tersebut menyarankan dirinya untuk melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Piyungan.
Kapolsek Piyungan, Kompol Rahmad ketika dikonfirmasi mengatakan korban sampai saat ini belum melaporkan peristiwa yang menimpanya tersebut. Kendati demikian pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait dengan kasus dugaan kejahatan jalanan tersebut.
"Kami telah berusaha mencari saksi yang mengetahui peristiwa tersebut dan mencari rekaman CCTV seandainya ada," ujar dia. [rsy]