WahanaNews.co | Nasib malang dialami seorang siswi SMK inisial WA yang sedang praktik kerja lapangan (PKL) di Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Dia jadi korban nafsu bejat oleh pria inisial LO (30) tahun.
Kanit Reskrim Polsek Wakorumba Aipda Halik Mawardi menuturkan bahwa pelaku yang diduga melakukan pemerkosaan merupakan pegawai honorer Dinas Perhubungan Sultra.
Baca Juga:
Polisi Sebut Film Porno Motif Pelaku Pemerkosaan Maut Siswi SMP di Palembang
"Benar, pelaku sebagai tenaga honorer Dinas Perhubungan tingkat I Sultra," kata Aipda Halik Mawardi, saat dimintai konfirmasi, Minggu, 30 Oktober 2022.
Halik menjelaskan peristiwa itu terjadi di Kecamatan Wakorumba, Buton Utara, Sabtu, 17 Oktober 2022, sekitar 21.30 WITA.
Saat itu, korban dan rekannnya sedang asyik nongkrong di tempat PKL-nya di Pelabuhan Ferry Labuan.
Baca Juga:
Pemerkosaan Maut Siswi SMP di palembang, Keluarga Desak Pelaku Dihukum Berat
Modus Ajak Korban Ambil Makanan Kemudian, tak lama berselang pelaku datang menemui korban dengan bermodus mengajak korban mengambil makanan di rumahnya.
"Jadi Sabtu kemarin itu pelaku ajak korban pergi untuk ambil makanan," kata Halik.
Korban WA pun yang diajak menuruti ajakan pelaku, sementara temannya menunggu. Pelaku LO yang mengendarai sepeda motor pun langsung membonceng korban ke rumahnya.
"Si korban ini nurut karena dia pikir kan pegawai di situ yang ajak makan," katanya.
Setelah tiba di rumahnya ambil makanan, korban lalu diantar pulang oleh pelaku. Saat perjalanan pulang, pelaku singgah di tengah jalan dengan dalih buang hajat.
Di saat itulah pelaku justru melancarkan aksi bejatnya dengan mengancam hingga memperkosa korban di sebuah kebun yang suasananya sepi dan gelap gulita.
"Pelaku sempat mengancam mencekik leher korban, mengancam supaya jangan beritahukan siapa-siapa kalau tidak mau melayani dia akan dibunuh. Jadi ancamannya yang lain itu, pelaku bilang kalau tidak mau dilayani, dia mau tinggalkan korban di kebun yang gelap itu," kata Halik.
Korban yang merasa terancam akhirnya nurut hingga akhirnya diperkosa secara berulang kali. Menurut pengakuan korban, LO memperkosa WA tiga kali.
Persetubuhan pertama dilakukan setelah diancam, kemudian istirahat sejenak, lalu dilanjut yang kedua, lalu istirahat lagi kemudian dilanjut lagi yang ketiga kalinya.
"Persetubuhan terhadap korban tiga kali berturut-turut," katanya.
Setelah memperkosa tiga kali, pelaku pun lalu mengantar kembali korban ke tempat semula di mana korban pertama kali diajak oleh pelaku.
"Habis itu diantar kembali pulang di portal atau palang masuk pelabuhan itu," kata Halik.
Korban yang merasa tak terima perlakuan itu akhirnya bercerita ke orang tuanya. Orang tua korban pun melaporkan pelaku ke polisi.
Dari hasil penyelidikan, LO ditangkap di kediamannya di Kecamatan Wakorumba Utara, Buton Utara pada Senin, 25 Oktober 2022, lalu.
"Pelaku kini sudah ditahan. Sejumlah barang bukti berupa pakaian pelaku yang digunakan saat memperkosa korban turut disita," kata Aipda Halik. [tum]