Namun, ternyata ia bersembunyi di rumah temannya yang bernama Feri tanpa menceritakan perbuatannya. Yuli yang kerap mengantar makanan untuk bosnya mulai curiga karena sejak kemarin toko tidak terlihat buka dan tidak terlihat aktivitas jual beli.
Sepulangnya Husen, Yuli menghampiri pemilik bangunan ruko bernama Is Wargono dan menceritakan kecurigaannya. Akhirnya Is meminta suaminya untuk menemani Yuli mengecek toko. Keduanya pun mendapati bau busuk menyengat, tapi mengira itu sebagai bau bangkai tikus.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Bau busuk semakin tercium dengan jarak 10 meter lokasi. Sementara korban bo toko Bernama Irwan Hutagalung masih juga tidak terlihat. Akhirnya mereka kembali mendatangi toko dan mendapati mayat seseorang yang dicor semen.
Polisi pun berdatangan untuk melakukan olah TKP. Setelah hasil penyelidikan suspek tersangka merucut pada Husen, polisi memburunya ke Banjarnegara.
Untuk diketahui, Husen sebelumnya bekerja di warmindo tempat korban menyumpai air minum. Husen kemudian berhenti bekerja di sana dan ikut bekerja dengan korban Iwan karena mengenal Iwan sebagai orang baik.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
Namun, lambat laun perlakuan Iwan terhadapnya berubah. Ia mengaku kerap menerima pukulan khususnya bagian wajah, bila membuat kesalahan.
“Mata, pelipis, kepala, badan, dalam sebulan sering dipukul. (Pemukulan) mulai pertengahan puasa. Pukulnya pakai tangan kosong,” ungkapnya menunjukkan bekas luka.
Dirinya mengaku membunuh bosnya karena sebelumnya mendapat ancaman akan dihabisi bosnya bila mencoba berhenti dari pekerjaannya di toko itu.