Di maya Katin, Sarmo seperti preman karena dia bertubuh tinggi dan berpostur besar dengan banyak tato.
"Saya ketemu satu kali, orangnya tinggi, besar, badan tatoan, saya sebenarnya sudah curiga tapi pak Agung orangnya baik. Merasa diajeni (dihormati), sopan juga," ungkap Katin.
Baca Juga:
Soal Dugaan Korupsi Kepala Desa Pemkab Wonogiri dan Klaten Buka Suara
Katin menjelaskan, suaminya semakin hari bahkan semakin percaya dengan Sarmo karena tutur katanya yang meyakinkan. Bahkan di mata suaminya Sarmo dianggap orang baik.
"Pokoknya sae (baik). Bahkan pak Agung itu jadi anak angkat keluarganya pak Sarmo, karena kebaikan bahkan pak Agung diberi tanah tiga petak di Wonogiri oleh kakeknya Sarmo yang seorang dukun, itu cerita pak Agung tapi saya ndak percaya," papar Katin.
Dirinya, sambung Katin, sempat bertanya letak tanah tersebut tetapi suaminya bilang semua dititipkan kepada Sarmo. Saat itulah dirinya mulai curiga.
Baca Juga:
Guru SMP Swasta di Wonogiri Cabuli Muridnya di Laboratorium
"Saya curiga ini ngapusi (penipuan). Sebagai istri saya sudah memberikan masukan tapi kayaknya suami saya sudah dicuci otak," ujar Katin.
"Pak Agung setelah kenal Sarmo ini juga seneng klenik, padahal dulu tidak pernah, dulu tidak percaya klenik. Ya begitulah, saking percayanya, saking baiknya," imbuh Katin.
Setelah kejadian pembunuhan terungkap, tambah Katin, keluarga sudah beberapa kali ke Polres Wonogiri untuk diminta keterangan.