WAHANANEWS.CO, Jakarta - Drama pengejaran dan penangkapan berlangsung menegangkan ketika polisi berhasil membekuk empat aktor intelektual penculikan dan pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37), Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Keempat tersangka ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam operasi terpisah di dua kota berbeda.
Baca Juga:
RS Polri Ungkap Luka Benda Tumpul di Tubuh Kacab Bank BUMN yang Diculik dan Dibunuh
Tiga orang berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (23/8/2025) pukul 20.15 WIB.
Sementara seorang pelaku berinisial C diringkus di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Minggu (24/8/2025) pukul 15.30 WIB.
Dalam rekaman video yang diperoleh, penangkapan di Solo berlangsung dramatis ketika mobil polisi mengejar kendaraan para pelaku hanya dalam jarak beberapa meter.
Baca Juga:
Diringkus Polisi, Empat Pelaku Akui Culik dan Habisi Kacab Bank BUMN MIP
Seorang petugas terdengar berteriak agar rekannya segera memepet mobil target supaya tidak lepas dari pantauan.
Kendaraan polisi pun menyalip mobil lain dengan lampu hazard menyala sebelum akhirnya berhasil menghadang laju mobil pelaku.
Begitu berhenti, aparat segera mengepung dan memerintahkan semua penumpang keluar dari kendaraan.
“Hei, turun, turun semua, tiarap!” teriak seorang anggota kepolisian saat itu.
Salah satu pelaku yang duduk di kursi penumpang depan tampak ketakutan, bahkan mengatupkan kedua tangannya di depan wajah.
Ketiga pelaku lalu diperintahkan tiarap di tengah jalan, kemudian diborgol di hadapan warga dan pengendara yang sempat berhenti untuk menyaksikan aksi penangkapan.
Setelah diamankan ke mobil polisi, petugas mulai mengintrogasi mereka, termasuk soal pihak yang menyuruh melakukan aksi penculikan dan pembunuhan.
“Siapa yang suruh? Hei, siapa yang suruh?” desak salah satu anggota polisi.
Namun para tersangka bungkam. Polisi kemudian memeriksa barang bawaan dan menemukan lebih dari 20 ponsel di dalam kendaraan.
“Sebentar ndan, saya ambil dulu handphone-nya, handphone-nya 20 lebih, banyak banget,” ujar seorang petugas.
“Handphone-nya berapa?” tanya polisi lain, dijawab, “Banyak, 20 lebih, puluhan.”
Sebelum penangkapan empat aktor intelektual ini, aparat sudah meringkus empat pelaku lapangan lebih dulu pada Kamis (21/8/2025).
Mereka adalah AT, RS, RAH, dan EW. AT, RS, dan RAH diamankan di sebuah rumah berwarna merah jambu di Jalan Johar Baru III, Jakarta Pusat.
Sedangkan EW ditangkap ketika baru tiba di Bandara Komodo, Nusa Tenggara Timur, saat hendak melarikan diri ke kampung halamannya.
Para pelaku lapangan ini diketahui yang menculik Ilham dari parkiran sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025).
Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, jasad Ilham ditemukan di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Korban pertama kali ditemukan seorang warga yang sedang menggembala sapi, dengan kondisi tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, serta tubuh penuh luka lebam.
Saksi lalu melapor ke perangkat desa dan aparat kepolisian yang segera mengidentifikasi jenazah sebagai Mohamad Ilham Pradipta.
Petugas juga mengamankan lokasi serta memastikan korban memang meninggal akibat kekerasan.
Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik penculikan ketika Ilham usai berbelanja dan menuju mobilnya di parkiran supermarket Pasar Rebo.
Saat itu ia mengenakan kemeja batik cokelat lengan pendek dan celana panjang krem sambil berusaha melindungi kepala dari hujan.
Namun beberapa pria keluar dari mobil putih yang terparkir di sebelah kendaraannya, lalu menyergap secara tiba-tiba.
Meski sempat melawan, Ilham kalah jumlah dan dipaksa masuk ke mobil putih tersebut yang langsung melaju meninggalkan lokasi.
Seorang saksi mata sempat menyadari adanya penculikan, tetapi tak bisa berbuat banyak karena para pelaku bergerak sangat cepat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]