"Ini sudah kami himbau melalui para ketua ranting maupun ketua cabang untuk tidak melakukan konvoi, tetapi nyatanya di lapangan masih terjadi," ucapnya.
Lima anggota polisi Polres Jember, yang bertugas di Polsek Kaliwates yaitu Aiptu Agus Sutikno, Aipda Kusnadi, Aipda Parmanto Indrajaya, Bripka Radya, dan Bripka Andre, jadi korban pengeroyokan pesilat PSHT.
Baca Juga:
Dugaan Pengeroyokan TNI AL di Kasus Penembakan Bos Rental Tak Terbukti
Bayu mengatakan lima korban dikeroyok para pesilat PSHT di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan/Kecamatan Kaliwates, bahkan satu anggota polisi mengalami luka parah.
"Kami menyesalkan atas peristiwa yang terjadi, petugas kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang dari perguruan silat. Kami akan tangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Bayu.
Seluruh anggota polisi dari Polsek Kaliwates itu mengalami luka, bahkan salah satu korban polisi Aipda Parmanto Indrajaya mengalami luka cukup parah pada bagian wajah dan harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Kaliwates.
Baca Juga:
Kronologi Kasus Penganiayaan Diduga Dilakukan Wakil Bupati Dairi Terpilih dan Rekan-Rekannya
Bayu mengatakan para anggota Polsek Kaliwates itu sedang melaksanakan kegiatan pengamanan suroan agung dan mendapat informasi ada blokade jalan oleh sekelompok orang sehingga anggota polisi itu menuju lokasi tersebut untuk memberikan imbauan.
"Namun yang terjadi di lapangan malah petugas dikeroyok para pesilat itu hingga mengalami luka-luka," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Cabang PSHT Jember Jono Wasinudin saat dikonfirmasi sejumlah wartawan menyatakan pihaknya siap mencari dan menyerahkan oknum anggota PSHT yang melakukan pengeroyokan terhadap Aipda Parmanto.