WahanaNews.co | Polres Karawang, Jawa Barat, berhasil mengamankan dua orang yang diduga sebagai
penculik dan pembunuh Fathan Ardian Nurmiftah (18), mahasiswa Telkom
University Bandung.
Dalam tempo kurang dari 24
jam, polisi berhasil mengamankan pelaku. Namun, penangkapan terhadap salah satu tersangka itu diwarnai dengan aksi kejar-kejaran.
Baca Juga:
Pertama di Jabar: Kejari Bandung Ajukan Pencabutan Status Ayah Pelaku Kekerasan
Polres Karawang, Jawa Barat, telah menangkap dua terduga pelaku pembunuhan
mahasiswa Telkom University Bandung itu.
Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra, mengatakan, pelaku pembunuhan diamankan pada pukul 17:00 WIB sore, Kamis (14/1/2021).
"Yang satu diamankan tanpa perlawanan. Sementara satu lagi
melalui proses kejar-kejaran,
hingga R2 pelaku terpaksa ditabrak anggota, karena
berusaha melarikan diri," kata Rama kepada wartawan, Kamis (14/1/2021).
Baca Juga:
Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Unggul di Pilgub Jabar
Rama mengungkapkan, pelaku melakukan pembunuhan terhadap Fathan
di Kecamatan Purwasari, Karawang.
Saat ini,
Tim Automatic Fingerprint Indentification
System (Inafis) Polres Karawang masih melakukan olah TKP di lokasi
pembunuhan.
"Saat ini pelaku dalam pemeriksaan intensif," ujarnya.
Sebelumnya,
warga Cilamaya dikagetkan dengan penemuan mayat terbungkus plastik dan kasur di
persawahan, Rabu (14/1/2021).
Mayat berbaju hitam itu ditemukan warga yang melintas pada pagi
hari. Ditemukan sejumlah luka di muka korban.
Polisi langsung mengidentifikasi siapa pembunuh orang yang
belakangan diketahui bernama Fathan Ardian Nurmiftah, mahasiswa Telkom
University,
tersebut.
Fathan sebelumnya sempat dinyatakan hilang dan diculik oleh
keluarganya sejak Minggu (10/1/2021).
Rabu (13/1/2020), polisi mendapatkan laporan jasad seorang pria
terbungkus plastik
dan dililit sarung serta bad cover di
Cilamaya.
Setelah diidentifikasi di RSUD, berdasarkan keterangan keluarga korban dan hasil
sidik jari,
ternyata jasad tersebut merupakan Fathan.
Orangtua Terima WA Ancaman
Kadiman,
ayah dari Fathan Ardian Nurmiftah, mengakui,
sebelum anaknya tersebut ditemukan meninggal, keluarga sempat menerima ancaman
penculikan dan pemerasan uang senilai Rp 400
juta.
"Ada WA (WhatsApp)
dari nomor Fathan,
dengan nada ancaman,
Senin pagi," kata Kadiman,
saat ditemui di rumah duka,
Perumahan
Dinas Peruri, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Kamis (14/1/2021).
Namun,
Kadiman mengaku, ia bersama
istrinya mencoba untuk tenang dan menganggap ancaman yang diberikan merupakan
candaan dari Fathan.
"Lalu istri saya membalasnya, dan bilang itu candaan," katanya.
Kadiman kemudian berinisiasi untuk mencari Fathan.
Sebelum hilang, ia pamit untuk menginap ke salah satu temannya,
Aji, Minggu (10/1/2021) sore. Aji memang dikenal sebagai teman akrabnya.
"Tapi ternyata Fathan tidak pernah datang ke rumah
Aji," kata dia.
Kadiman mengaku langsung melaporkan hal itu ke kantor Polisi.
Namun,
beberapa hari kemudian,
tersiar kabar ada penemuan mayat di daerah Cilamaya Kulon.
Malamnya,
Kadiman dan keluarga datang ke RSUD Karawang untuk memastikan jenazah yang ditemukan
warga.
Hasilnya pun mengejutkan, jenazah itu adalah Fathan, anaknya
yang masih kuliah di Telkom University Bandung. [qnt]