WahaNews.co, Kendari – Sekelompok siswi SMK di Kendari, Sulawesi Tenggara viral videonya di media sosial sedang asyik pesta narkoba dengan mengisap tembakau sintetis atau sinte.
Dalam video yang beredar, tampak pelajar perempuan tersebut berkumpul kemudian mengisap rokok yang diduga sinte sambil bercanda. Kemudian, tampak juga salah seorang siswi yang tidak kuat berdiri hingga tertawa terbahak-bahak.
Baca Juga:
Buntut Foto-Video Mesra Tersebar, Kadispar Imelda Hia Dinonjobkan Kini Jadi Staf Kantor Camat
Menanggapi video tersebut, pihak kepolisian akhirnya turun tangan. Kasat Narkoba Polresta Kendari, AKP Bahri, mengaku telah mengamankan kelima pelajar perempuan itu.
"Benar, kelima 5 orang pelajar ini sudah kita amankan. Mereka telah menggunakan narkoba jenis tembakau gorilla atau biasa disebut sinte," kata AKP Bahri kepada wartawan Sabtu 27 Januari 2023.
Bahri menuturkan bahwa video yang mempertontonkan mereka mengonsumsi sinte itu terjadi pada bulan Oktober 2023. Hanya saja, video mereka baru beredar pada Jumat 26 Januari 2023. Dari video tersebut, polisi lantas mengamankan kelima remaja wanita itu.
Baca Juga:
Viral Pria Paksa Siswa SMAK Gloria 2 Disuruh Sujud Minta Maaf Hingga Mengonggong
“Kalau video itu direkam Oktober 2023 lalu. Kemudian baru beredar Jumat kemarin,” katanya.
Bahri menerangkan, bahwa kelima siswi tersebut mendapatkan barang haram itu dengan membelinya dari seorang pemasok seharga Rp15 ribu. Pemasok tembakau sintetis itu disebut merupakan seorang wanita.
“Informasi terakhir ada seorang perempuan yang jual ke mereka dengan harga Rp15 ribu. Perempuan yang dimaksud masih dalam pengembangan dan pencarian,” katanya.
Kepada polisi, kelima siswi sekolah menengah atas ini mengakui bahwa barang yang dikonsumsi adalah tembakau gorila alias sinte. Kelimanya ditahan untuk kemudian dimintai keterangan penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk kelima siswi sementara kami tahan untuk dimintai keterangan penyelidikan. Tapi mereka masih dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan obat-obatan terlarang . Mereka pun akan diberikan edukasi dan pembinaan dengan memanggil orang tuanya terlebih dahulu termasuk pihak sekolah," terangnya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]