WAHANANEWS.CO, Jakarta - Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja disebut Polri membuat konten pornografi anak dan mengunggahnya ke situs internet. Adapun korban kekerasan seksual Fajar terdiri dari tiga anak dan satu orang dewasa.
"Perbuatan yang bersangkutan membuat konten video pornografi anak menggunakan handphone dan mentransmisikan atau membuat dapat diaksesnya konten tersebut melalui website atau forum pornografi anak darkweb yang dapat diakses siapapun yang bergabung di dalam forum tersebut," kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/3).
Baca Juga:
Dugaan Pencabulan Anak Kapolres Ngada Disebut Dinas P3A Berawal dari Laporan Australia
Himawan menjelaskan polisi akan memeriksa tiga unit ponsel yang telah disita untuk mendalami perbuatan yang dilakukan Fajar. Bareskrim Polri, kata dia, memberikan asistensi terhadap penanganan perkara ini.
Khususnya terkait dugaan pelanggaran Pasal 45 ayat 1 Jo Pasal 27 ayat 1 Jo Pasal 52 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Fajar telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual. Polri menyatakan jumlah korban pelecehan seksual oleh Fajar ini sebanyak empat orang, terdiri dari tiga anak dan satu orang dewasa.
Baca Juga:
Diduga Sindikat Pornografi, Alumni Unair Hobi Rekam Wanita di Toilet
"Hasil penyelidikan melalui kode etik ditemukan fakta bahwa FLS telah melakukan pelecehan seksual dengan anak di bawah umur sebanyak tiga orang dan satu orang usia dewasa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam konferensi pers di Jakarta.
Trunoyudo menjelaskan korban yaitu anak usia 6 tahun, usia 13 tahun, dan usia 16 tahun. Lalu, satu orang dewasa berinisial SHDR usia 20 tahun.
Ia pun mengatakan penyidik telah memeriksa saksi sebanyak 16 orang, di antaranya termasuk empat korban. Selain itu, ada empat orang manajer hotel dan dua orang personel Polda NTT.