WahanaNews.co, Jakarta - Radja Adipati, membantah dirinya beradegan intim saat proses syuting film dewasa lokal rumah produksi Jakarta Selatan (Jaksel).
Radja salah seorang pemain pria dalam film dewasa besutan sutradara Irwansyah di Jakarta Selatan, mengaku hal tersebut hanyalah gimik.
Baca Juga:
Sebutan 'Yang Mulia' bagi Hakim, Mahfud MD: Sangat Berlebihan
"Semua adegan yang ada di film itu bukan beneran adegan yang bener-bener kita melakukan adegan intim. Itu hanya ibaratnya gimik. Itu gimik," kata Radja usai diperiksa oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jumat (22/9).
Dalam pemeriksaan itu, Radja dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik. Ia juga menyebut selama proses syuting tak ada skrip yang diberikan oleh sutradara maupun pihak rumah produksi. Para pemeran hanya diarahkan langsung oleh sutradara berinisial I dalam memerankan sebuah adegan.
"Gambaran dalam skrip itu hanya ada di otaknya Irwansyah (sutradara). Nah jadi kita datang, dia bilang seperti ini (adegan), kita improvisasi, semuanya nggak ada yang berdasarkan script," ucap dia.
Baca Juga:
Film Perjanjian Gaib: Sutradara Ceritakan Kejadian Mistis Selama Proses Syuting
Saat proses syuting, dirinya juga sempat bertanya kepada sang sutradara ihwal para pemeran wanita yang menggunakan busana terbuka. Sang sutradara, lanjutnya, menjawab bahwa hal itu tak menjadi masalah. Sebab, rumah produksi mereka legal dan berbadan hukum.
Serupa dengan para pemeran lainnya, Radja juga mengklaim bahwa dirinya justru menjadi korban dalam perkara ini. Ini terkait klaim legalitas rumah produksi yang disampaikan oleh sutradara berinisial I.
"Saya sebagai talent dan saya di situ merasa dibohongi saudara Irwansyah tentang legalitas. Karena kita didoktrin dari awal tentang legalitas bahwa film ini sudah legal dan sudah berbadan hukum jadi ketika saya di-calling lagi untuk syuting ya saya merasa dia bilang sudah aman, ya saya ikut," tutur dia.