Menurut seorang warga bernama Suryadi, Ketua RT menegur sekelompok mahasiswa itu karena dianggap meresahkan warga, dan bukan karena ibadah.
Pasalnya, kata Suryadi, sekelompok mahasiswa itu sering berkumpul dan membuat kegaduhan. Ia juga menduga aktivitas kumpul itu bukan bagian dari ibadah. Sebab, aktivitas kumpul itu waktunya tidak menentu.
Baca Juga:
Difasilitasi Bupati Konawe Selatan, Kasus Guru Supriyani Vs Anak Polisi Batal Damai
Sementara itu, perwakilan mahasiswa bernama Legy memiliki versi yang berbeda. Ia menyebut kedatangan Ketua RT ke lokasi dibarengi dengan ucapan kata-kata kasar.
"Kami selesai doa, pak RT datang, dia ngomong 'bangsat, anjing, tolol, jangan ibadah di sini'," ujar Legy saat ditemui di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/5/2024).
Kedatangan Ketua RT juga diiringi warga dalam jumlah yang banyak. Legy menyebut Ketua RT yang dimaksud juga meminta agar mereka berdoa di gereja.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Lebih lanjut, dalam kasus ini kepolisian menyita tiga bilah senjata tajam (sajam) jenis pisau yang dibawa warga untuk melakukan intimidasi agar kegiatan para korban segera bubar.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.