"Mereka kemudian melakukan jamuan makan bersama lalu mengonsumsi minuman keras (sopi) bersama-sama. Saat itu pelaku dan korban juga ikut hadir di dalam tenda adat Rai Oan," kata Rudy.
Pada pukul 20.00 Wita, terjadi adu argumen antara pelaku dan korban. Tanpa banyak bicara, pelaku lalu mengambil sebilah pisau dan langsung menikam korban sebanyak satu kali di bagian perut.
Baca Juga:
Siap Ikuti SOP, ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama Pemprov NTT dan PLN dalam Kembangkan PLTP
Tikaman itum kata Rudy, tepat di atas pusar. Korban langsung jatuh dan tak sadarkan diri.
Usai menikam korban, pelaku melarikan diri melalui belakang rumah adat menuju ke arah Kali Atambua.
Sedangkan korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum St Marianum Halilulik, Kabupaten Belu, tetapi nyawanya tak bisa diselamatkan.
Baca Juga:
Tembus Rp 50 Triliun, Program MBG Jabar Kalahkan Besaran APBD
Menurut Rudy, motif penikaman itu karena pelaku jengkel saat bertengkar.
"Saat ini, kita masih memburu pelaku yang melarikan diri. Sedangkan korban telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," pungkasnya. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.