"Jadi awalnya mereka (pelaku) melakukan pertemuan di warung makan bakso. Disitu mereka merencanakan (pembunuhan). Untuk tanda jadi, ND memberikan uang diawal Rp 1 juta kepada MF di situ," bebernya.
Setelah direncanakan pembunuhan itu, kata Aris, pelaku ND dan MF membagi tugas. ND bertugas mengajak mertuanya berbelanja mengendarai mobil. Kemudian pelaku MF yang sudah mengatur strategi menunggu di suatu tempat untuk dijemput.
Baca Juga:
Polda Metro Jaya Lakukam Sidang Etik ke Oknum Polisi Pembunuh Ibu Kandung
Aris mengungkap, bahwa setelah pelaku ND mengajak berbelanja korban, selanjutnya, dia membawa korban ke suatu tempat yang dimana pelaku eksekutor MF sudah menunggu di wilayah di Jalan Madusila Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.
"Jadi korban terlebih dulu diajak berbelanja kebutuhan rumah. Nah setelahnya itu, pelaku yang menyetir mobil membawa korban berkeliling dan menjemput pelaku MF," katanya.
Aris membeberkan bahwa korban awalnya sempat bertanya kepada pelaku, bahwa siapa laki-laki yang akan dijemput, pelaku pun menjawab bahwa pria itu adalah sepupunya. Pelaku MF pun masuk dalam mobil dan duduk tepat di belakang korban.
Baca Juga:
Polisi Usut Kasus Mahasiswi UTM di Bangkalan Tewas Dibakar, Pacar Jadi Tersangka
Tak lama berselang mobil kembali berjalan, pelaku MF secara tiba-tiba menjerat leher korban dan menikamnya pakai pisau sebanyak 10 kali. Korban pun langsung tewas.
"Pelaku duduk di kursi belakang korban dan mobil kembali berjalan. Di dalam perjalanan pelaku pun langsung jerat leher lalu menikam korban pakai pisau sebanyak 10 kali," bebernya.
Aris mengungkap bahwa setelah korban tewas di dalam mobil, kedua pelaku kemudian bersandiwara jika telah terjadi perampokan. Pelaku MF kabur membawa perhiasan korban yang dikenakan sementara pelaku ND turun dari mobil dan berteriak minta tolong jika dirinya telah dirampok.