"Sejak awal kami sudah mendampingi keluarga korban sudah memberikan perhatian. Saya sangat bela sungkawa apa yang terjadi dan kami menangi ini, sesuai yang berlaku," ucap Valentino.
Peristiwa perundungan ini dialami korban di luar sekolah. Di lokasi persis peristiwa terjadi masih terus didalami oleh penyidik Unit PPA Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan hingga saat ini.
Baca Juga:
Polisi Naikkan Status Dugaan Bully di Binus School Simprug Jakarta ke Penyidikan
Sebelumnya, seorang siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD) berinsial B diduga jadi korban perundungan tetangganya dan juga kakak kelasnya.
Dampaknya, anak berusia 8 tahun itu meninggal dunia di rumah sakit di Kota Medan pada Selasa malam, 27 Juni 2023. Ibu korban, Yusraini menjelaskan kronologi kejadian bully dialami anak tersebut, terjadi di sekolah di Kota Medan, Kamis siang, 22 Juni 2023, sekitar pukul 11.30 WIB.
Peristiwa dialami B disampaikan korban ke orang tua tersebut. Orang tuanya merupakan pedagang kaki lima di kawasan Masjid Raya, Al-Mashun, di Jalan SM Raja, Kota Medan.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
Yusriani mengatakan korban datang ke tempat jualannya tersebut, dan menceritakan apa dialaminya di sekolah, usai pulang sekolah.
"Kami, kan jualan di Masjid Raya, Kota Medan, dia (korban) datang, berkata 'Mak B dipukul' sambil menangis, dia sampai pucat (mukanya)," kata Yusraini kepada wartawan, di Kota Medan.
Korban yang merupakan Warga Kecamatan Medan Maimun mengungkapkan kepada ibunya, mendapatkan perlakuan dari kakak kelasnya atau terduga pelaku. Ibu korban mengatakan agar bully tidak terus berlanjut, dan melaporkan apa yang dialami B kepada orang tua pelaku atau kakak kelasnya tersebut. Tapi, terduga pelaku membantah melakukan pemukulan korban.