"Si anak ini (pelaku bilang) mana ada pukul si Baim, tapi aku pun enggak mau ribut-ribut (sama orang tuanya), cuma aku mau ngasih tahu (ke bapaknya), mana lah (mungkin) Baim bilang dipukul, tapi (tidak dipukul), karena dipukul dia makannya dibilangnya (dipukul)," jelas Yusriani.
Pasca mendapatkan penganiayaan tersebut, Yusriani mengungkapkan anaknya itu sempat mengalami demam tinggi dan tidak mau lagi, pergi sekolah.
Baca Juga:
Siswa Dibully hingga Masuk RS, SMK Gorontalo Sebut Tak Ada Perundungan
"Semenjak dipukul itu, anak itu macam ketakutan, sudah gitu, waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," tutur Yusraini.
Kemudian, orang tua B sempat memberikan perawatan tradisional dengan membawa ke tukang kusuk, untuk menghilangkan penyakit dideritanya. Namun, tidak sembuh juga.
"Semenjak dipukul B tidak mau makan cuma mau minum, sakit badan semua katanya, tapi baim tidak bilangnya di bagian mana," kata Yusriani. Karena kondisi B semakin hari memburuk, Yusriani mengatakan B sempat dilarikan ke rumah sakit, karena mengeluh sesak nafas.
Baca Juga:
Bela Orang Tua saat Diolok-olok, Pelajar SMA di Bagan Sinembah Digorok Temannya Sendiri
"Baru beberapa jam di rawat di rumah sakit, Selasa malam, 27 Juni 2023. Anak ku itu, meninggal dunia," jelas Yusriani.
[Redaktur: Alpredo]