WahanaNews.co, Jakarta - Terkait kasus film porno lokal yang diperankannya, selebgram Virly Virginia memenuhi panggilan polisi dan siap diperiksa.
Virly nampak memakai kemeja dan blazer putih. Virly memakai celana hitam. Adapun Virly memakai masker yang diyakini guna mengelabuhi awak media.
Baca Juga:
Aksi Arogansi di SCBD: Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Lachlan Gibson, Siap Evaluasi Total
"Iya siap (menjalani pemeriksaan). Nanti biar ada klarifikasinya ya," ucap Virly kepada wartawan, Selasa (19/9/2023) mengutip VIVA.
Adapun Virly hadir didampingi beberapa orang. Ada dua lelaki dan satu wanita. Virly tidak banyak bicara. Dia langsung memasuki ruang penyidik.
Sebelumnya diberitakan, selebgram Siskaeee, Virly Virginia, dan Meli 3GP tidak memenuhi panggilan polisi terkait kasus film porno lokal yang dibintangi mereka.
Baca Juga:
3 Buronan Kasus Judi Online Komdigi Ditangkap Polda Metro Jaya
"Belum ada yang hadir," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Jumat, (15/9/2023).
Untuk diketahui, polisi menggerebek rumah produksi film dewasa di wilayah Jakarta Selatan digerebek polisi. Lima orang pelaku dari pemeran sampai produsernya pun dicokok.
"Kemudian dilakukan upaya paksa penangkapan terhadap 5 orang tersangka. Kelima tersangka ini dalam satu rumah produksi. Jadi satu rumah produksi yang kemudian hasil film itu ditransmisikan ke tiga website. TKP (Tempat Kejadian Perkara)-nya ada di tiga wilayah di Jakarta Selatan," tutur Ade.
Dari lima tersangka itu diketahui punya peran berbeda. Laki-laki berinisial I sebagai sutradara, admin website, pemilik hingga produser.
Lalu, laki-laki berinisial JAAS berperan sebagai kameramen. Laki-laki berinisial AIS sebagai editor sedangkan laki-laki berinisial AT sebagai sound enginering. Sementara itu, untuk wanita berinisial SE sebagai sekretaris sekaligus pemeran film dewasa.
Kata dia, sedikititnya masih ada 11 pemeran wanita dan 5 orang pemeran pria yang masih dalam pengejaran. Ada sebanyak 120 judul film dalam website yang dikelola pelaku. Total ada 10 ribu pengguna telah bergabung dan berlangganan dalam website itu dengan tarif paket yang berbeda.
[Redaktur: Alpredo Gultom]