WahanaNews.co | Kasus mutilasi seorang wanita di Bekasi, Jawa Barat mulai menemukan titik terang.
Pasalnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya mendapat identitas yang diduga wanita korban mutilasi tersebut.
Baca Juga:
Polisi Terus Selidiki Keberadaan Angela Sejak Dilaporkan Hilang 2019 Lalu
Atas penemuan itu, polisi melibatkan laboratorium forensik (labfor) untuk mengidentifikasi DNA korban.
"Ditemukan identitas diduga korban, oleh karenanya kita mengundang labfor dan juga mendapatkan bantuan dari kedokteran forensik untuk menentukan DNA apakah benar jenazah yang ada di dua kontainer ini cocok dengan identitas yang ada temukan di TKP, seorang wanita," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Hariyadi saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022).
Kendati demikian, Hengky menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil proses autopsi tersebut. Ia menyampaikan, pihaknya akan menggunakan metode scientific crime investigation dalam mengusut kasus itu.
Baca Juga:
Sadis! Ecky Memotong Jasad Angela Menjadi 7 Bagian, Pakai Gergaji Listrik
"Kita tidak boleh terpaku terhadap pengakuan tersangka bahwa ini itu dan sebagainya. Kita harus berdasarkan alat bukti sehingga bisa tentukan apa motif, siapa tersangka, kemudian siapa korban. Apakah hanya ini korban dan lain sebagainya kita masih pendalaman sampai sekarang," terang Hengky.
Sebagai informasi, penemuan wanita mutilasi itu bermula kala polisi mendapat laporan orang hilang bernama M Ecky Listiyanto. Mendapat laporan itu, Hengky menerjunkan Resmob guna mencari pria tersebut.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi mendapat informasi keberadaan Ecky di salah satu kos-kosan di bilangan Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
"Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata kita di dalam menemukan suatu hal yang sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik. Ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," ucapnya.
Kendati menemukan jasad mutilasi, kata Hengky, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan menerjunkan tim Inafis guna mengidentifikasi identitas korban. Tak hanya itu, Polda Metro Jaya juga mengundang tim Labfor untuk membantu proses olah TKP.
"Nah kemudian kami bersama Kabiddokkes berkoordinasi dengan tim kedokteran forensik RS Bhayangkara Kramat Jati langsung diadakan pemeriksaan ataupun otopsi terhadap jenazah ini yang diduga ini memang sudah cukup lama ada di kos-kosan tersebut," tutur Hengky.
"Nah sampai saat ini kita masih melakukan penyelidikan lanjutan. Artinya kita tidak boleh gegabah bahwa korbannya pasti si A berdasarkan alat bukti yang ketemu di kos-kosan," terang Hengky. [sdy]