Awalnya hanya tiga orang yang tinggal, tetapi lama-kelamaan jumlahnya bertambah menjadi lima pria.
“Dia selalu open kok. Pintu gerbang, pintu rumah selalu terbuka. Terlihat lima orang di sana. Memang dari awal saya sudah minta KTP sama KK. Yang bertanggung jawab di sini siapa? Terus dia bilang, ‘Anti bu saya sibuk’,” ucap Sella.
Baca Juga:
Debt Collector Jadi Penculik, Siksa Kacab Bank BUMN hingga Tewas
Pasca-penangkapan, Sella baru mengetahui ada seorang perempuan berinisial M serta seorang bayi berusia dua bulan yang ikut menempati rumah itu. Perempuan tersebut disebut sebagai istri salah satu penghuni bernama Andre.
Sella juga menyinggung soal status rumah itu yang ternyata dalam kondisi sengketa.
“Sebelumnya kosong hampir setahun. Dulunya warga saya di situ tinggal. Dia KTP dan KK warga saya. Asli Jakarta. Cuma tiba-tiba, ‘Bu, saya pamit, mau pindah. Pas (spanduk sengketa) dicabut, dia (Berto) masuk,” jelasnya.
Baca Juga:
Diringkus Polisi, Empat Pelaku Akui Culik dan Habisi Kacab Bank BUMN MIP
Tragedi ini berujung mengenaskan setelah korban MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pukul 05.30 WIB.
Seorang warga yang sedang menggembala sapi menemukan jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban, lalu segera melapor kepada perangkat desa dan kepolisian.
Polisi yang datang ke lokasi menemukan tubuh korban penuh luka lebam.