WAHANANEWS.CO, Jakarta - Rumah bercat merah jambu di Johar Baru, Jakarta Pusat, mendadak jadi saksi pengepungan dramatis ketika tiga penculik Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN berinisial MIP ditangkap polisi pada Kamis (21/8/2025).
AT, RS, dan RAH diringkus di kediaman nomor 42 Jalan Johar Baru III, RT 05/RW 09, sementara rekannya RW berhasil dibekuk di Bandara Udara Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
Debt Collector Jadi Penculik, Siksa Kacab Bank BUMN hingga Tewas
Aksi penangkapan itu membuka tabir bahwa para penculik mendapat perintah dari seseorang di Surabaya untuk menempati rumah kontrakan yang dijadikan markas persembunyian.
Ketua RT 05 Johar Baru, Sella (43), dan Ketua RW 09, Rizal (54), yang juga pasangan suami istri, membenarkan bahwa rumah tersebut mulai dihuni sejak 20 Juni 2025.
“(Mereka pertama kali datang itu) tanggal 20 Juni 2025, lapor ke rumah (saya),” tutur Sella pada Sabtu (23/8/2025).
Baca Juga:
Diringkus Polisi, Empat Pelaku Akui Culik dan Habisi Kacab Bank BUMN MIP
“Lapornya, ‘Bu, saya yang menempati rumah ini, disuruh sama bos saya. Bos saya lagi di Surabaya. Dia rumahnya banyak’. Nah, di sini saya yang menempati’,” lanjut Sella.
Namun, Rizal mengingat pernyataan berbeda dari para penghuni.
“Kalau izin ke saya itu, (diperintah) temannya, bukan si bos. Ada teman juga, ada di Surabaya,” tegas Rizal.
Awalnya hanya tiga orang yang tinggal, tetapi lama-kelamaan jumlahnya bertambah menjadi lima pria.
“Dia selalu open kok. Pintu gerbang, pintu rumah selalu terbuka. Terlihat lima orang di sana. Memang dari awal saya sudah minta KTP sama KK. Yang bertanggung jawab di sini siapa? Terus dia bilang, ‘Anti bu saya sibuk’,” ucap Sella.
Pasca-penangkapan, Sella baru mengetahui ada seorang perempuan berinisial M serta seorang bayi berusia dua bulan yang ikut menempati rumah itu. Perempuan tersebut disebut sebagai istri salah satu penghuni bernama Andre.
Sella juga menyinggung soal status rumah itu yang ternyata dalam kondisi sengketa.
“Sebelumnya kosong hampir setahun. Dulunya warga saya di situ tinggal. Dia KTP dan KK warga saya. Asli Jakarta. Cuma tiba-tiba, ‘Bu, saya pamit, mau pindah. Pas (spanduk sengketa) dicabut, dia (Berto) masuk,” jelasnya.
Tragedi ini berujung mengenaskan setelah korban MIP ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8/2025) pukul 05.30 WIB.
Seorang warga yang sedang menggembala sapi menemukan jasad korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban, lalu segera melapor kepada perangkat desa dan kepolisian.
Polisi yang datang ke lokasi menemukan tubuh korban penuh luka lebam.
Investigasi mengungkap MIP sebelumnya diculik saat berada di sebuah supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sebelum jasadnya dibuang ke persawahan.
Rekaman CCTV menunjukkan MIP mengenakan kemeja batik cokelat lengan pendek dan celana panjang krem.
Ia tampak berjalan sambil menutupi kepala dari rintik hujan di area parkir supermarket.
Saat membuka pintu mobilnya yang berwarna hitam, tiba-tiba beberapa orang keluar dari mobil putih yang terparkir di sebelahnya.
Korban sempat melawan, tetapi kalah jumlah, lalu dipaksa masuk ke mobil putih itu.
Dalam hitungan detik, kendaraan tersebut tancap gas meninggalkan lokasi.
Seorang saksi sempat menyadari ada aksi penculikan, namun tak sempat berbuat banyak lantaran pelaku kabur begitu cepat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]