WahanaNews.co, Jakarta - Polisi membeberkan fakta baru terkait kasus dugaan bunuh diri satu keluarga di apartemen daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Terungkap bahwa dua anak yang ikut tewas itu yakni JWA (13) dan JL (16), sudah satu tahun tak bersekolah.
Baca Juga:
PT Megatama Securindo Abadi Sukses Gelar Event Tiandy Roadshow di Batam
"Si anak kan sudah tidak terdaftar di sekolah dan juga sudah tidak melanjutkan," ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, Senin (18/3/2024).
"Satu tahun enggak sekolah, dua-duanya," imbuh dia.
Kendati demikian, Gidion menyebut pihaknya belum mengetahui alasan kedua anak tersebut tak lagi menempuh bangku pendidikan.
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
Gidion menyampaikan dalam kasus ini pihaknya telah memeriksa 12 orang saksi. Belasan saksi itu, kata dia, merupakan keluarga dari keempat korban tewas itu.
Berdasarkan keterangan para saksi juga terungkap fakta bahwa keempat korban ini cenderung tertutup dengan keluarga besarnya. Bahkan, mereka sudah lama tak berkomunikasi dengan keluarga besar.
"Ini sudah enggak komunikasi ya. Enggak komunikasi lama sudah ada dua tahun enggak komunikasi dengan keluarganya," ujarnya.
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas karena diduga melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topaz, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Keempatnya adalah pria berinisial EA (50), perempuan AIL, laki-laki JWA (13) dan perempuan JL (16).
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban tiba di apartemen sekitar pukul 16.02 WIB dengan menggunakan mobil Grand Max.
Agus menyebut berdasar rekaman di CCTV, EA sempat mencium kening tiga anggota keluarganya itu sebelum terjun. Tak hanya itu, mereka juga lompat dari lantai 22 dengan kondisi tangan saling terikat.
"Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Agus, Senin (11/3/2024).
[Redaktur: Alpredo Gultom]