WahanaNews.co | Sebuah klinik aborsi ilegal di Kemayoran, Jakarta Pusat hanya membutuhkan waktu lima hingga sepuluh menit untuk menggugurkan satu janin.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan dalam menjalankan aksinya para tersangka mempromosikan klinik tersebut lewat media sosial.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Persetubuhan Anak dan Aborsi, Polisi Sebut Nikita Laporkan Vadel
Di media sosial itu, salah satu nomor Whatsapp tersangka yakni NA juga turut disertakan. Nomor itulah yang kemudian dihubungi oleh mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.
"Setelah dikontak ke nomor tersebut maka akan berpindah ke Whatsapp jalur pribadi, nanti pasien akan menunggu di satu titik, setelah ditunggu, ditentukan jamnya jam berapa, di mana maka dijemputlah oleh SA dan NA ini yang menjemput," kata Komarudin kepada wartawan, Senin (3/7/2023) melansir CNNIndonesia.
Berdasarkan pengakuan salah satu pasien, mereka bahkan tidak diperbolehkan memegang handphone setelah dijemput dan berada di mobil. Handphone itu baru akan dikembalikan setelah tindakan aborsi selesai dilakukan.
Baca Juga:
Neneng Rela Anaknya Disetubuhi Pacar hingga Direkam Demi Kepuasan
"Pengakuan dari (tersangka) SM untuk mengerjakan satu pasien cukup membutuhkan waktu lima hingga sepuluh menit. Kemudian diistirahatkan, dibuatkan teh manis , minum teh manis, tidur-tidur sebentar," ucap Komarudin.
"Bahkan di ruang sebelah itu mohon maaf seperti tempat sunatan masal, jadi satu kasur digunakan tiga pasien yang masih pendarahan. Kemudian diberi teh manis, udah agak seger maka dibawa pergi. Waktunya singkat sekali ya, pak RT juga melihat seperti tamu biasa," sambung dia.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka. Beberapa di antaranya yakni SN selaku eksekutor, NA selaku asisten selaku 'otak' dari klinik aborsi ilegal, SW selaku pembantu rumah tangga, serta SA selaku sopir.