“Pelaku mengaku kesal karena korban hitung-hitungan sementara dia merasa sudah memberikan segalanya, termasuk istrinya,” ungkap Kapolres.
Pelaku kemudian tersulut amarah hingga puncaknya terjadi sekitar pukul 05.25 WIB saat ia mengambil parang bergagang hijau dari ember dekat pintu rumah dan langsung menyerang korban yang sedang memainkan ponselnya.
Baca Juga:
Vonis Berat 146 Tahun untuk Produser Hollywood Pembunuh Model Christy Giles
Meski sempat berteriak dan melawan, korban akhirnya terkapar tak bernyawa setelah dihujani ayunan parang oleh pelaku yang tengah dikuasai amarah dan rasa tersinggung.
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku membersihkan parang dan menutupi tubuh korban dengan terpal biru serta daun kering sebelum menggali lubang sedalam satu meter di samping rumah untuk mengubur jasad tersebut.
Barang-barang rumah yang terkena darah seperti kasur, kain, televisi, dan kipas angin juga disembunyikan oleh pelaku guna menghilangkan jejak pembunuhan.
Baca Juga:
Salehuddin Akui Bunuh Istri di Singapura, Terancam Hukuman Mati
Ketika istri pelaku pulang dari pasar, Ihsan bersikap seolah tak terjadi apa-apa hingga istrinya bertanya, “Tumben rajin, mana si gatal itu, Pa?” dan Ihsan menjawab santai, “Sudah dijemput kawannya,” menurut Kapolres.
Pelaku kemudian melarikan diri ke Pekanbaru pada Senin sore (27/10/2025) sebelum berhasil diciduk tim Satreskrim Polres Siak pada Kamis (30/10/2025).
Dalam olah TKP polisi menyita parang gagang hijau, terpal, kain berlumur darah, cangkul, dan sejumlah barang elektronik yang terkena percikan darah sebagai barang bukti untuk proses hukum.