WahanaNews.co | Kasus pembacokan yang diduga dipicu konflik pemilihan kepala desa (pilkades) berhasil diungkap Kepolisian Resor Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Tragedi maut itu menewaskan dua orang. Dari insiden ini, sebanyak tujuh orang ditangkap dan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka kini ditahan untuk menjalani proses hukum.
Baca Juga:
Curigai Kecurangan, Massa Pendukung Calon Kades di Takalar Saling Serang
Tragedi pilkades berdarah itu jadi sorotan setelah video korban terkapar di tengah jalan viral di media sosial beberapa waktu lalu. Aksi pembacokan terjadi di Jalan Raya Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, pada Rabu, 5 April 2023.
Saat itu, tersangka yang menggunakan satu unit mobil mengadang mobil korban. Nah, saat itulah tersangka langsung membacok tiga korban dengan menggunakan celurit.
Akibatnya, korban berinisial M (51 tahun), warga Desa Bulung, Kecamatan Klampis, Bangkalan, meninggal dunia di lokasi.
Baca Juga:
Pamer Demokrasi RI di G20, Jokowi Cerita soal Pilkades hingga Pilpres
Sementara, korban berinisial A (60), juga warga Desa Bulung, meninggal dunia beberapa hari kemudian setelah dapat perawatan medis di rumah sakit. Adapun korban berinisial R (50), warga Desa Bator, sampai sekarang dirawat di rumah sakit.
Polisi yang dapat laporan langsung bergerak melakukan penyelidikan dan penyidikan. Sejumlah orang pun diamankan hingga akhirnya tujuh orang ditetapkan sebagai tersangka.
Melansir dari VIVA, Kepala Polres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, ketujuh tersangka itu ialah G (47), TM (35), S (55), S (41), AR (45), MEH (32), dan J (52). Adapun tersangka G diketahui kini masih menjabat sebagai Kepala Desa Bulung.