Dari penjelasan resmi tim J&T Express, diketahui bahwa pengiriman tidak pernah bermasalah dan paket sampai dengan selamat sesuai tujuan.
“Tim J&T Express menunjukkan kronologi perjalanan paket dan menjelaskan pergerakannya dari satu titik ke titik lain. Ternyata, paket aku aman dalam perjalanan, bahkan sampai di alamat tujuan. Jadi, informasi yang aku terima sebelumnya soal paket nyangkut dan alamat tidak terbaca itu adalah kebohongan,” jelas Asmara.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Program Keaksaraan 2025, Fokus Literasi dan Keterampilan Hidup
Sejak insiden itu, Asmara kerap membagikan ceritanya kepada publik agar masyarakat lebih waspada dan tidak terjebak pada modus penipuan serupa.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada J&T Express yang dinilainya sangat kooperatif serta melibatkannya dalam kampanye literasi digital bertajuk “3C: Cek, Curiga, Cancel.”
“Aku salut sama J&T Express yang bantu aku sejak awal. Meskipun sebenarnya aku yang salah, mereka memberikan penjelasan yang lengkap sehingga aku benar-benar paham. Makanya, ketika J&T Express mengajak aku untuk bekerja sama dalam kampanye 3C, aku langsung setuju. Menurutku, ini penting banget dan semua orang harus paham agar kejadian aku gak terulang ke orang lain,” tegasnya.
Baca Juga:
Modus Baru QRIS Palsu Mengintai, Korban Bisa Kehilangan Saldo Seketika
Brand Manager J&T Express, Herline Septia, menegaskan bahwa kampanye tersebut dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai maraknya penipuan digital.
“Edukasi mengenai penipuan digital sangat penting untuk kami sampaikan seiring dengan modusnya yang semakin marak dan canggih. Dengan pengalaman pribadi Asmara yang juga pernah menghadapi penipuan digital yang mengatasnamakan J&T Express, kami harap pesan ini akan lebih mudah dipahami masyarakat,” ujar Herline.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]