WahanaNews.co | Pengguna WhatsApp wajib makin waspada dengan maraknya penipuan-penipuan digital dalam berbagai modus. Terbaru, dengan modus undangan pernikahan digital yang dikirim ke WhatsApp korban.
Undangan yang dikirim tidak menampilkan rincian undangan, tetapi mengarahkan pengguna ke satu aplikasi dengan format APK.
Baca Juga:
Fenomena E-commerce: Nilai Transaksi Fantastis, tapi Ribuan Kasus Penipuan Mengintai
Jika diinstal, aplikasi tersebut akan mencuri informasi pribadi pengguna sehingga besar memungkinkan bisa membobol rekening pribadi atau m-banking korban.
Merespons hal tersebut, Pengamat Keamanan Siber Alfons Tanujaya mengatakan undangan pernikahan digital yang dikirim penipu via WhatsApp sebenarnya mengandung APK dari luar Play Store yang jika diinstal, akan mencuri kredensial OTP dari perangkat korban.
"Ketika APK Android berbahaya ini dijalankan, sebenarnya akan muncul beberapa peringatan seperti menginstal aplikasi dari luar Play Store sangat berbahaya dan tidak disarankan. Dan ketika peringatan ini diabaikan, masih muncul peringatan lain ketika memberikan akses SMS kepada aplikasi yang ingin diinstal, termasuk data dokumen dan foto perangkat kepada aplikasi berbahaya yang diinstal tersebut," ujar Alfons dalam keterangannya, melansir Beritasatu, Minggu (29/1/2023).
Baca Juga:
Reza Artamevia Dilaporkan ke Polisi Terkait Dugaan Penipuan Bisnis Berlian
Namun, kata Alfons, masyarakat pengguna WhatsApp biasanya kurang memperhatikan peringatan ketika meng-instal aplikasi dan dengan mudah memberikan persetujuan tanpa membaca dengan teliti dan mengerti akibat dari persetujuan tersebut. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh penipu dengan aplikasi jahat ini untuk mencuri data.
"Sebenarnya dengan instal aplikasi jahat ini tidak cukup untuk mengakses akun mobile banking korbannya, karena mengakses akun mobile banking membutuhkan User ID, Password Mobile Banking, PIN persetujuan transaksi dan OTP (One Time Password) yang didapatkan melalui APK jahat ini," jelas Alfons.
121 Mahasiswa IPB Korban Penipuan Dapat Keringanan dan Restrukturisasi Pinjaman
Hanya saja, Alfons mempertanyakan cara para penipu ini bisa mendapatkan kredensial mobile banking korban. Pasalnya, APK jahat tersebut hanya bisa mencuri SMS OTP.