WahanaNews.co, Jakarta – Viral di media sosial seorang wanita terluka dianiaya kelompok sepeda motor perempuan (cewek) gara-gara klakson. Korbannya perempuan bernama Dinda Fika (21) tahun.
Peristiwa tersebut terjadi di Jl Inspeksi Kali Sunter, Koja, Jakarta Utara, pada Selasa (19/12) sekitar pukul 22.18 WIB. Korban saat itu mengendarai motor dan mengklakson para pelaku karena merasa terhalangi.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Korban kemudian menyalip para pelaku tersebut. Tak terima, para pelaku kemudian meneriaki hingga memukul wajah korban. Akibatnya, kelopak mata korban robek.
Korban kemudian melaporkan kasus itu ke Polres Metro Jakarta Utara. Laporan korban teregister dengan nomor: LP/B/1376/XII/2023/SPKT/Polres Metro Jakut/Polda metro jaya.
Melansir detikcom, yang menghubungi Dinda untuk mengkonfirmasi kejadian viral tersebut, Dinda membenarkan adanya laporan tersebut dan menyebutkan bahwa pelaku berjumlah empat orang sudah ditangkap polisi.
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
"Benar (pelaku sudah ditangkap). Empat orang, termasuk pelaku utama," kata Dinda ketika dihubungi detikcom, Jumat (22/12/2023) malam.
Dinda Fika, yang juga seorang mahasiswi, mengaku tidak mengenal para pelaku.
"Nggak kenal sama sekali," ujar Dinda.
Pelaku Minta Maaf
Dinda menyampaikan pelaku utama telah meminta maaf kepadanya. Ia memaafkan pelaku, tetapi dirinya ingin kasus ini diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
"Pelaku utama ada permohonan maaf, dan keluarga saya sudah memaafkan, termasuk saya, tapi saya tetap proses kasusnya," katanya.
Dinda diperiksa untuk proses berita acara pemeriksaan (BAP) di Polres Metro Jakarta Utara tadi malam.
"Nah, karena saya minta lanjut proses, makanya sekarang saya harus BAP dulu," imbuhnya.
Dikutip dari akun Instagram @kapolrestro_jakartautara, disebutkan bahwa pelaku penganiayaan terhadap Dinda telah ditangani oleh penyidik Unit Resmob Polres Metro Jakarta Utara.
[Redaktur: Alpredo Gultom]