“Ngurung diri mungkin syok atau belum siap dengan keadaan karena ditinggal suami. Sepertinya seperti itu (finansial). Karena kan tinggal di perumahan mewah. Di situ perumahan yang paling elit. Mungkin (minder),” jelasnya.
Sejak menutup diri dari lingkungan, tidak ada yang mengetahui kegiatan Grace dan anaknya di dalam rumah. Sesekali mereka keluar hanya untuk membeli makan. Setelah itu mereka kembali masuk dan menutup diri.
Baca Juga:
Polisi Usut Jejak Racun Penemuan Ibu dan Anak Tinggal Kerangka di Depok
“Tertutup karena mungkin syok suaminya meninggal. Dari sejak tahun 2011 suaminya meninggal, dia agak mengurung diri jarang berinteraksi dengan warga,” katanya.
Tidak hanya menutup diri di lingkungan, Grace juga tidak berkomunikasi dengan keluarga dan saudara. Padahal, Grace memiliki satu adik perempuan yang tinggal di Jakarta. Informasi yang didapat, adik Grace terakhir bertemu tahun 2011, dan komunikasi hanya melalui elektronik.
“Terakhir Bu Grace ketemu adiknya saat suaminya meninggal 2011. Kemudian komunikasi terakhir dengan adiknya tahun 2021, itupun lewat WhatsApp,” jelasnya.
Baca Juga:
Kisah Mengenaskan di Balik Temuan Tengkorak Ibu-Anak di Depok
Penuturan dari warga sekitar, ketika masih ada suaminya, Grace kerap keluar rumah. Grace masih terlihat mengobrol dan olahraga di komplek.
"Aktif tapi tidak yang terlalu gimana, tapi masih interaksi, masih ngobrol, suka keluar rumah jalan pagi. Sejak 2011 sudah mengurung diri," ujarnya.
Mashuri menuturkan, David juga tidak pernah keluar rumah. David juga tidak aktif di kegiatan remaja di lingkungan. David diketahui tidak bekerja dan belum berkeluarga. “Kalau anaknya paling interaksinya hanya sebatas di lingkungan situ aja, tapi nggak berinteraksi bergaul dengan komunitas remaja,” pungkasnya.