Denpasar Wahana News,
Dalam rangka mewujudkan kelistrikan Indonesia yang lebih cerdas dan bersih, PLN
berpartisipasi pada penyelenggaraan 2019 IERE-PLN Bali Workshop yang
dilaksanakan di Denpasar, Bali pada 11 s.d. 14 Maret 2019.
Baca Juga:
Berikut 9 Tips Aman dan Nyaman Bepergian Jauh Pakai Mobil Listrik
Dengan mengusung tema
"Smarter and Cleaner Electricity for Better Life", kegiatan workshop ini
merupakan pertukaran riset dan pengetahuan ketenagalistrikan di antara industri
ketenagalistrikan di dunia untuk menemukan solusi teknis dan kondisi bisnis
baru untuk memperoleh keberhasilan integrasi dan untuk memastikan kesejahteraan
di masa depan.
Baca Juga:
Sambut Ramadan, PLN Berhasil Nyalakan Listrik 24 Jam untuk Lima Pulau di Maluku
Lebih dari 150 peserta dari 13
negara, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Hong Kong,
Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan, UK, Perancis, Jerman dan China, yang
mewakili institusi/korporasi di bidang ketenagalistrikan untuk menjadi bagian
dariworkshopini.
Turut hadir Pimpinan International Electric Research Exchange (IERE) Gregory
Tosen, Sekretaris Jenderal Kantor Pusat IERE Dr. Takao Watanabe, Direktur
Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, Direktur Bisnis Regional
Kalimantan PLN Machnizon Masri, General Manager PLN Puslitbang E. Haryadi,
General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Astawa serta jajaran manajemen PLN.
Pada pembukaan kegiatan ini,
Syofvi menyampaikan kondisi terkini bangsa Indonesia yang dihadapkan pada
tantangan untuk bergerak menuju ekonomi energi yang lebih bersih, dimana
diperlukan perbaikan jaringan listrik, serta membangun sistem pintar yang dapat
menyelesaikan masalah yang timbul dari intermitennya sumber energi terbarukan.
"Tantangannya adalah menjaga
sistem pasokan stabil dan mampu memperluas jangkauan sumber energi terbarukanintermittentdengan
cepat. Jaringan listrik, transformator, dan stasiun kontrol yang membentuk
jaringan energi kita saat ini sudah perlu pembaharuan dan perlu adanya
penanganan dalam peningkatan signifikan energi baru dan terbarukan.
Dan saat
ini, pemanfaatan listrik untuk sektor non-listrik seperti transportasi masih
dalam pertumbuhan yang signifikan. Indonesia terdiri dari lebih 13.000 pulau
dan merupakan tantangan bagi PLN untuk memastikan ketersediaan, keandalan, dan
distribusi energi ke setiap wilayah untuk semua pelanggan di seluruh
Indonesia," terang Syofvi.
Workshop ini juga menghadirkan
pembicara utama yang merupakan para peneliti bidang ketenagalistrikan, antara
lain Dr. Sung Hwan Bae, Kepala Peneliti KEPCO Research Institute memaparkan
mengenai Tren Global dan Prospek Korea dalam Smart Grid serta Prof. Mukhtasor,
Guru Besar Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh November/ITS) yang
membahas tentang Energi Kelautan: Status, Prospek dan Pengembangannya untuk
Energi Masa Depan.
Kegiatan ini juga merupakan inisiasi
IERE sebagai organisasi non-profit yang mewadahi industri ketenagalistrikan
dunia sebagai "platform global" pertukaran informasi dan kolaborasi dalam
penelitian, pengembangan, demonstrasi dan penyebaran teknologi
ketenagalistrikan.
IERE memiliki tiga misi organisasi, yaitu: mengevaluasi
teknologi yang inovatif dan yang sedang berkembang serta pengimplementasiannya;
membantu membangun strategi korporasi yang berhubungan dengan penelitian dan
pengembangan dibawah perubahan iklim bisnis; dan memfasilitasi transfer
teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
Tosen mengungkapkan bahwa IERE
siap menjadi wadah terdepan dalam penyediaan riset dan pengembangan
ketenagalistrikan di dunia.
"Ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan industri ketenagalistrikan
dunia menjadi sangat cepat. Seperti, meningkatnya kehadiran sumber energi
non-konvensional dan kemajuan teknologi operasi jaringan utilitas.
Untuk itu,
IERE hadir dengan posisi yang kuat untuk menyediakan pemikiran yang matang pada
solusi teknologi yang dapat membentuk jalur industri masa depan," ujar Tosen. (Whn1)