“Kita harus sama-sama mengembangkan semuanya, kita tangguh infrastrukturnya, tangguh orangnya, tangguh teknologinya, tangguh sistem peringatannya, tangguh evakuasinya. Semuanya harus tangguh, itulah budaya yang harus kita bangun,” ujarnya seperti dilaporkan Indonesia.go.id, Jumat (12/9/2025).
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto menyoroti perkembangan positif penyelenggaraan ADEXCO yang kini memasuki tahun keempat.
Baca Juga:
KKP Luncurkan Modeling 100 KNMP, Wujud Nyata Negara Hadir untuk Kesejahteraan Nelayan
Menurutnya, ajang ini tidak hanya menampilkan kolaborasi lintas negara, tetapi juga mengangkat produk dalam negeri yang kini semakin mandiri dalam mendukung kebutuhan logistik kebencanaan.
“Apabila bencana terjadi, logistik awal semuanya sudah buatan dalam negeri. Ada sekitar sembilan jenis barang yang sebelumnya diimpor, kini sudah diproduksi oleh bangsa sendiri,” jelas Suharyanto.
Dengan mengusung tema “Toward Resilient Nations: Integrated Disaster Risk Reduction for Southeast Asia”, ADEXCO 2025 menegaskan urgensi sinergi antara pemerintah, mitra internasional, dunia usaha, dan masyarakat.
Baca Juga:
Tiga Strategi Pemerintah Prabowo Atasi Kemiskinan Ekstrem, Fokus pada Data dan Pemberdayaan
Pendekatan terpadu ini diyakini menjadi fondasi penting bagi penguatan ketahanan kawasan maupun bangsa secara berkelanjutan.
ADEXCO ke-4 menghadirkan perwakilan dari 11 negara serta berbagai peserta lintas sektor yang berkontribusi dalam pengembangan kapasitas kebencanaan.
Sejak penyelenggaraan perdana pada 2022, ajang ini telah menjadi motor penting dalam mendorong inovasi teknologi kebencanaan, kolaborasi global, serta pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada keselamatan umat manusia.