WAHANANEWS.CO, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu datang memberi dukungan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Kamis (20/2/2025) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Adian sempat diwawancarai oleh sejumlah media untuk menanggapi terkait penahanan Hasto.
Baca Juga:
Adian Napitupulu Cek Penahanan Pendemo di Polda Metro, Polisi Tegaskan Tak Ada Penangkapan
Akan tetapi, Adian enggan menjawab pertanyaan tersebut. Melainkan, ia menawarkan diri untuk membacakan sebuah puisi berjudul “Lampu Merah” yang ditulis oleh sastrawan Yuyun SS pada tahun 1966.
"Saya tidak mau jawab itu karena itu kewenangan Ketua Umum. Saya cuma mau baca puisi boleh? Puisi ini ditulis tahun 66 yang menulis namanya Yuyun SS judulnya lampu merah," kata Adian dikutip dari merdeka.com, Jumat (21/2/2025).
Diketahui, penggalan puisi yang dibaca oleh Adian menggambarkan tentang ironi akan sebuah ketidakadilan.
Baca Juga:
Adian Sebut PDIP Masih Kaji Peluang Ikut PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta
"Bila hari ini kebenaran didustakan, bila hari ini kenyataan dipalsukan, tunggulah hari esok. Kemanusiaan akan didustakan. Bila hari ini orang lain tidak dibenarkan, bila hari ini orang lain ditidakadilkan, tunggulah hari esok. Kalian akan dapat giliran," kata Adian membacakan isi puisi tersebut.
Setelah selesai, Adian menolak untuk banyak berkomentar dan menjelaskan maksud di balik penggalan puisi yang ia baca. Dia kemudian berpamitan kepada awak media untuk merapat ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Menurut saya, saya cukup membacakan puisi itu saya mau ke DPP dulu, Merdeka!," pungkasnya.