"Sementara sebelumnya, 10 tahun pertama naiknya Rp 4.690. Lebih tinggi Rp 1.190, seharusnya situasi saat itu lebih berat dibandingkan hari ini secara ekonomi," ujar Adian.
Namun, bagi Adian tak masalah jika banyak orang lupa terhadap masa lalu. Dia bilang hal itu memang problem bangsa Indonesia dari dulu melawan lupa.
Baca Juga:
Bikin Rontok Subsidi BBM, Ini Dampak Perang Iran Vs Israel ke RI
"Lupa terhadap kejahatan negara, terhadap kekerasan, juga lupa terhadap kebijakan yang dilakukan dulu," lanjut Adian.
Dia menyindir ada pihak yang dulu senang dengan kenaikan BBM di era pemerintahan sebelumnya. Tapi, sekarang gencar menolak.
"Sehingga kemudian menjadi lucu menurut saya ada dulu yang senang sekali bisa naik Rp 4.690 tapi menolak dengan kenaikan cuma Rp 3.500 dalam sekian tahun," ujar Adian. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.