"Kasusnya membawa sajam kalau tidak salah,"kata dia.
Selain balas dendam karena pernah diserang, kelompok pelaku melakukan penganiayaan karena ada provokasi dari salah satu tersangka. Dia adalah JN, pelaku yang masih di bawah umur karena baru berusia 17 tahun.
Baca Juga:
Waduh! Bus Persis Solo Dilempari Batu Suporter Persita
JN memprovokasi dengan mengatakan kepada rekannya jika ia sedang dikejar oleh suporter. JN bahkan menjadi pelaku yang menembakkan mercon ke arah rombongan korban ketika tengah berhenti di palang pintu menunggu kereta selesai melintas.
Ronny menerangkan, kematian yang diawali oleh ricuh antar suporter sepakbola bukan kali pertama terjadi bahkan sudah berulang. Rivalitas pendukung dua kesebelasan yang berhome base di DIY ini bukan kali ini saja membawa korban jiwa.
Awal Agustus ini, aksi penganiayaan juga terjadi di dekat swalayan Tambakbayan, dan mengakibatkan seorang suporter bernama Tri Fajar Firmansyah meregang nyawa. Tri tewas usai mendapatkan perawatan selama 10 hari di rumah sakit.
Baca Juga:
Laga Semifinal Timnas Indonesia Vs Vietnam Dijaga 3.000 Personel Keamanan
"Akan kami dalami sampai seakar-akarnya. Tidak ada intervensi, tidak ada tebang pilih," tegas dia. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.