Berikut ulasan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, dikutip dari Instagram-nya, Rabu (11/8/2021).
Arcandra menilai, dengan sistem ini, seluruh biaya operasi menjadi
tanggung jawab penuh dari Pertamina.
Baca Juga:
Pertamina Komitmen Jaga Ketahanan Energi Nasional
Sebagai konsekuensinya, bagi hasil
yang diterima oleh Pertamina menjadi lebih besar.
Kemudian, karena harus membiayai
operasi sendiri, kontraktor dengan sistem gross
split dituntut semakin efisien dan bertanggungjawab.
Sebab, setiap biaya yang dikeluarkan
akan mengurangi potensi keuntungan yang diperoleh.
Baca Juga:
Rakyat Harus Tahu, Inilah 4 Aset yang Berhasil Direbut Jokowi dari Asing
Selain itu, lanjut Arcandra, dalam gross split
memungkinkan kontraktor dapat menjalankan bisnisnya dengan baik, karena risikonya terjaga.
Ia mencontohkan, ketika harga minyak
turun, kontraktor bisa mendapat tambahan split
dari gross revenue.
Sebaliknya, ketika
harga minyak naik, negara yang akan mendapatkan bagi hasil lebih baik.